Jangan Sepelekan Sindrom Pra-Menstruasi atau PMS, Berikut Penjelasan dr. Mafisah

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi sindrom pra-menstruasi

Tetapi sebenarnya depresi yang paling membahayakan.

Karena depresi dari tingkatannya bisa ringan misalnya merasa sering kelelahan, tidak ingin melakukan aktivitas, cenderung rendah diri.

Baca juga: Apakah Konsumsi Minuman Dingin saat Menstruasi Memicu Terjadinya Penggumpalan Darah?

Ketika muncul sampai depresi berat bisa saja memiliki keinginan untuk bunuh diri.

dr. Malifah mengatakan bahwa PMS tidak bisa dianggap ringan, walaupun prevalensinya 50 persen memang gejala ringan dan tidak mengganggu aktivitas.

Tetapi sekitar 30 persen gejalanya sudah tergolong sedang.

Sehingga sedikit banyak mengganggu aktivitas, tetapi fungsinya masih baik.

Misalkan masih bisa bekerja dengan baik walaupun mungkin ada libur atau absen.

Tetapi sekitar 15 persen atau paling banyak seringnya 5 sampai 10 persen mengalami PMS berat.

Ketika mengalami PMS berat maka sudah tidak bisa berfungsi di kehidupan sosial maupun profesionalnya.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Pontianak bersama dengan dr. Mafisah. Seorang konselor medis program centra remaja khatulistiwa PKBI daerah Kalbar.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)