TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang cukup beresiko bagi siapa saja yang sudah berusia lebih banyak.
Kita tahu bahwa diabetes melitus terdiri atas beberapa macam, yakni :
- Diabetes melitus tipe 1
Dimana yang terjadi adalah kondisi autoimun, kejadian kasus diabetes ini kurang dari 5 persen.
- Diabetes tipe 2
Biasanya terjadi akibat life style atau gaya hidup benduduki prosentasi terbesar dari kejadian kasus diabetes yang ada, kurang lebih sekitar 95 persen.
- Diabetes yang tidak pasti penyebabnya
Diabetes ini tidak pasti penyebabnya, salah satu contoh karena kerusakan pankreas oleh kejadian kecelakaan.
Baca juga: Gigi Putih Tak Selalu Tanda Sehat, Dokter Sebut Definisi Kondisi Gigi Sehat Sebenarnya
Munculnya anomali pada sel beta pankreas yang bisa memicu kerusakan atau gangguan pada produksi insulin.
- Kondisi diabetes melitus yang biasanya terdeteksi pada ibu yang sedang mengandung.
Meskipun sifatnya smenetara, tetapi biasanya mengindikasikan bahwa dikemudian hari sang ibu bisa beresiko untuk mengalami diabetes melitus.
Karena produk insulin tidak sesuai idealnya akibat gangguan-gangguan terkait, yang lalu memicu kejadian glukosa beredar banyak diperedaran darah dan kemudian memicu banyak rentetan kejadian penyakit kronis yang merembet ke banyak aspek juga ke kondisi gigi dan mulut.
Terkait gigi dan mulut, kita tahu mereka yang sedang menderita diabetes melitus dimana kadar gula dalam darahnya pada saat puasa kisarannya adalah sama dengan atau lebih dari 126mg/dL.
Baca juga: Waspada, Bau Badan dan Bau Mulut Bisa Jadi Tanda Penyakit Diabetes
Atau misalkan dalam kondisi ketika berpuasa atau kadar gula darah sewaktu sama dengan atau lebih dari 200mg/dL dan sudah masuk dalam kategori diabetes .
Meskipun pada kasus-kasus yang mendekati itu bisa dikatakan sebagai kondisis sebelum diabetes yang perlu diwaspadai.
Dalam kondisi seperti ini ketika seseorag sudah terdiagnosa menderita diabetes melitus, maka secara seluler yang terjadi adalah kondisi glukosa yang tinggi pada darah sang penderita bisa menghasilkan AGE yang memicu kejadian perlekatan glukosa dengan protein maupun lemak.
Terkait kondisi kesehatan gigi dan mulut, kita tahu bahwa dalam rongga mulut gigi berada pada jaringan pendukungnya dihubungkan oleh jaringan periodonsium atau jaringan pengikat, yang mana banyak mengandung protein.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Sebut Salah Satu Tanda Miliki Gigi Sehat, Simak Ulasan Berikut
Pada kasus ini, kejadian seseorang menderita diabetes melitus dimana AGE nya terhasil banyak dan memicu kejadian pengikatan anatara glukosa, protein dan lemak memicu kejadian collagen crosslink pada area tersebut.
Dimana kolagen pada area tersebut karena mengikat dengan glukosa atau gula, sehingga proses regenerasinya terganggu.
Sementara pada kejadian penderita diabetes, daya pertahanan tubuh pada kejadian masuknya infektan ke dalam tubuh juga menurun.