TRIBUNHEALTH.COM - Ejakulasi dini adalah kondisi yang tidak diinginkan oleh setiap pria.
Kondisi ini tentu akan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderita dan pasangannya.
Karena itu, para penderita akan melakukan berbagai cara untuk mengantisipasinya.
Baca juga: Kenali Teknik Stop and Star dalam Atasi Ejakulasi Dini pada Pria, Simak dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U
Selain terapi yang dianggap efektif mengatasi ejakulasi dini, kira-kira penderita ejakulasi dini haruskah konsumsi obat tertentu?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp. U memberikan ulasannya.
Menurut penuturannya, dalam penanganan ejakulasi dini perlu diperhatikan derajat keparahan pasien dan derajat durasi ejakulasi dini.
"Sudah berapa lama mengalami ejakulasi dini, bisa saja baru seminggu, maka kita coba berikan terapi perilaku," ungkap Dandy.
Selain terapi perilaku, juga melakukan pemulihan kondisi tubuh dan olahraga.
Selanjutnya, jika kondisinya cukup berat maka dokter baru akan memberikan obat tambahan.
Penanganan
Dalam penanganan ejakulasi dini, ada 3 jenis pengobatan. Yakni:
- Terapi perilaku
Baca juga: Fakta Dibalik Penggunaan Daun Sirih untuk Bersihkan Organ Intim Wanita, Dokter Beri Peringatan Ini
- Medikamentosa
- Konseling
Di antara 3 aspek di atas, terapi perilaku dan konseling sangat membutuhkan dukungan pasangan.
Jika memiliki pasangan yang cenderung menjatuhkan, maka pasien akan jatuh pada fase minder yang kerap disertai demam panggung.
"Demam panggung dalam artian, setiap akan melakukan hubungan seksual akan minder dahulu," terang Dandy.
Jika sudah terjadi demikian akan memperburuk kondisi ejakulasi dini.
Prinsip Penanganan Ejakulasi Dini
Prinsip dasar penanganan ejakulasi dini bersifat individualis.
Artinya tidak semua penanganan pada setiap pasangan akan dilakukan dengan cara yang sama.
Baca juga: dr. Binsar : Kesehatan Seksual Tidak 100 persen Fokus Terhadap Organ Reproduksi dan Hubungan Intim