Jika Abses Hepar Mengalami Kekambuhan, Apa yang Penyebabnya? Ini Kata dr. M. Singgih Nugraha Sp.B

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi seseorang yang mengalami abses hepar

Berikut adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh penderita abses hepar :

Pemeriksaan penunjang :

a. Foto dada

Dapat ditemukan berupa diafragma kanan, berkurangnya pergerakan diafragma, efusi pleura, kolaps paru dan abses paru

Baca juga: Apa Saja Pantangan Makanan Seseorang yang Mengalami Abses Hepar? Ini Kata dr. M. Singgih Nugraha

b. Foto polos abdomen

Kelainan dapat berupa hepatomegali, gambaran ileus, gambaran udara bebas diatas hati.

c. Ultrasonografi

Mendeteksi kelainan traktus bilier dan diafragma.

d. Tomografi

Melihat kelainan di daerah posterior dan superior, tetapi tidak dapat melihat integritas diafragma.

e. Pemeriksaan serologi

Menunjukkan sensitifitas yang tinggi terhadap kuman.

f. Kultur darah perlu dilakukan meskipun mikroorganisme mungkin tidak teridentifikasi

Baca juga: Bagaimana Tatalaksana pada Penderita Abses Hepar? Ini Kata dr. M. Singgih Nugraha Sp.B

g. Aspirasi abses hati yang dipandu oleh USG dan CT scan dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan mengambil sampel bagi pemeriksaan kultur mikroorganisme.

h. Drainase abses piogenik perkutan dilakukan untuk mengevaluasi bahan abses dan mempercepat proses penyembuhan, kateter dapat dipasang untuk drainase abses yang bersifat continue

Tata laksana abses hati berupa medikamentosa dan aspirasi jarum perkutan.

Obat yang dapat iberikan secara oral atau intravena sebagai contoh untuk gram negatif diberi Metronidazole, Clindamisin atau Kloramfenikal.

Pada abses yang kecil atau tidak toksik tidak perlu dilakukan aspirasi.

Hanya dilakukan pada ancaman ruptur atau gagal pengobayan konservatif.

Sebaiknya aspirasi ini dilakukan dengan tuntunan USG.

Baca juga: Adakah Pemeriksaan yang Dilakukan oleh Penderita Abses Hepar? Ini Kata dr. M. Singgih Nugraha Sp.B

Halaman
1234