Pilek biasanya memburuk selama hari kedua atau ketiga dan dapat berlangsung selama 2 minggu dalam beberapa kasus.
Pilek tidak memerlukan perawatan apa pun.
Menurut CDC, pilek akan sembuh dengan sendirinya.
Namun, untuk membantu diri mereka sendiri merasa lebih baik, seseorang harus “beristirahat dan minum banyak cairan.”
Baca juga: 4 Aktivitas yang Bisa Menjadi Media Penularan Pilek, Perpegangan Tangan hingga Berbagi Minum
Sinusitis
Sinusitis adalah infeksi pada sinus.
Sinusitis terjadi ketika cairan tidak dapat meninggalkan sinus seseorang, yang memungkinkan kuman berkembang.
Penyebabnya biasanya virus, tapi kadang bisa juga karena infeksi bakteri.
Menurut beberapa ahli, kebanyakan orang yang pilek juga akan terinfeksi sinus.
Baca juga: 13 Tanda Kehamilan yang Mungkin Terabaikan: Mimisan, Hidung Tersumbat, hingga Sembelit
Selain hidung meler, sinusitis memiliki gejala lain yang mirip dengan pilek.
Seorang profesional medis dapat menentukan apakah sinusitis seseorang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Jika karena infeksi bakteri, mereka mungkin meresepkan antibiotik.
Jika sinusitis seseorang terjadi karena virus, istirahat di rumah sudah cukup untuk mengobati infeksi.
Rinitis non-alergi
Menurut sebuah artikel di jurnal Allergy, Asthma & Immunology Research, rinitis nonalergi menyebabkan gejala rinitis tanpa penyebab alergi.
Gejala tersebut termasuk hidung tersumbat atau berair dan bersin.
Pemicu rinitis nonalergi termasuk perubahan cuaca, paparan bau kaustik atau asap rokok, dan perubahan tekanan atmosfer.
Misalnya, sebuah studi yang lebih tua di American Journal of Rhinology mencatat bahwa orang yang terpapar udara dingin, seperti mereka yang bermain ski, dapat mengalami rinitis akibat udara dingin.
Studi ini menemukan bahwa semprotan hidung ipratropium bromide mungkin efektif untuk mengurangi rinitis akibat udara dingin.
Namun, secara umum, gejala rinitis akibat udara dingin akan mereda ketika orang tersebut pindah ke daerah dengan udara yang lebih hangat.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)