TRIBUNHEALTH.COM - Pola pendidikan dirumah terhadap anak bukan hanya dimulai saat anak-anak bisa berkomunikasi, juga pendidikan terkait kesehatan.
Tetapi bahkan ketika anak masih didalam kandungan.
Pengenalan anak dengan dokter gigi bisa dilakukan ketika orangtua melakukan kontrol ke dokter gigi.
drg. Anastasia menyampaikan, kenyamanan orangtua pada saat membawa bayi didalam kandungan pun ke dokter gigi bisa tersimpan dalam psikologi subconcious atau bawah sadar dari anak.
drg. Anastasia juga mengatakan bahwa kerjadian trauma yang beliau hadapi didalam praktek bermuasal dari rumah.
Sebagian terbesar yang beliau hadapi juga sangat dipengaruhi oleh bagaimana kondisi cara pandang keluarga terhadap dokter gigi.
Jika masih bayi, sekedar dikenalkan dengan dokter gigi tidak menjadi masalah.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Sampaikan Cara Mengatasi Trauma Anak ke Dokter Gigi
Setelah anak sudah mulai bisa berkomunikasi juga harus dikenalkan dengan dokter gigi.
Misalkan pada anak berusia 1 tahun mengalami trauma akibat kecelakaan sudah bisa ditangani oleh dokter gigi.
Berbicara tentang perawatan dan membahas perihal trauma, apabila trauma tersebut sudah terjadi maka kerjasama antara dokter dan keluarga penting sekali.
Trauma bisa berasal dari pola didik artinya dari keluarga, dan bisa juga dari pengalaman anak terkarit perawatan yang pernah anak alami.
Bisa juga berasal dari hal-hal yang tidak bisa dan tidak mudah dijelaskan.
drg. Anastasia menyampaikan bahwa masalah tersebut adalah tugas dokter gigi apabila menghadapi pasien trauma.
Tugas dari dokter gigi untuk bisa menelaah etiologis dari kejadian trauma yang dialami oleh anak.
Penangannya tentu saja tergantung dari pemicunya, dan kerjasama dari orangtua juga keluarga penting sekali.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)