TRIBUNHEALTH.COM - Peritonitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan tipis di dinding perut (peritonium).
Keadaan peritonitis disebabkan oleh infeksi yang membuat peritonium mengalami peradangan.
Terdapat 2 macam peritonitis, yakni primer dan sekunder.
Baca juga: dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B Paparkan Gejala yang Bisa Dirasakan Ketika Alami Radang Usus Buntu
Dalam penanganan peritonitis harus disesuaikan dengan penyebabnya.
Jika peritonitis primer disebabkan oleh TBC, maka penanganannya ialah dengan mengatasi TBC tersebut.
Kondisi ini menunjukkan telah adanya peradangan pada area peritonium.
Bisa juga disebabkan oleh sirosis hepatis (hati mengecil karena virus).
Karena itu dalam hal ini, peran dokter dalam menggali informasi dari pasien sangat diperlukan.
Baca juga: Masyarakat Indonesia Banyak Alami Kanker Usus Besar, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Bedah
"Untuk mengetahui ke arah mana peritonitisnya, apalah primer atau sekunder dan riwayatnya bagaimana," ucap dr. Andi Siswandi, Sp.B dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Lebih lanjut, jika mengalami usus buntu maka pasien akan mengalami nyeri perut kanan bawah.
Pada keluhan ini, dokter biasanya akan mencurigai tanda apendisitis akut.
Peritonitis Akibat Usus Buntu Kronis
Usus buntu yang kronis bisa menyebabkan peritonitis.
Penyakit usus buntu adalah suatu tanda pencernaan mengalami masalah.
Dalam bahasa medis, penyakit usus buntu dikenal sebagai apendiks.
Baca juga: Memahami Penyebab Terjadinya Radang Usus Buntu Berdasarkan Pemaparan dr. Andreas
Sedangkan masyarakat secara awam menyebutnya sebagai umbai cacing.
Seseorang yang mengalami usus buntu, diwajibkan untuk mendapatkan penanganan dokter.
Walau terkenal sebagai penyakit yang cukup serius, sebenarnya usus buntuk telah dimiliki setiap orang.
Gejala Peritonitis
Seseorang yang mengalami peritonitis akan menunjukkan sejumlah gejala. Yakni gejala primer dan sekunder.