TRIBUNHEALTH.COM - dr. Virly menyampaikan, sebelum mendeteksi radang usus dokter akan melakukan wawancara terlebih dahullu.
Umumnya dokter akan menanyakan keluhan dan dilanjut dengan pemeriksaan fisik.
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang.
dr. Virly Nanda menyampaikan, pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menyingkirkan penyebab-penyebab lain dari radang usus seperti bakteri, maupun virus.
Terdapat pemeriksaan yang bisa dilakukan yakni :
- Memeriksa tinja
Dokter akan memeriksa gambaran dari tinja pasien.
- Pemeriksaan kolonoskopi
Baca juga: Kenali Penyebab dan Gejala Radang Usus Buntu yang Disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah
Jika pasien sudah mengalami BAB berdarah, berat badan turun, diare berkepanjangan bahkan konstipasi berkepajangan dokter akan melihat ke saluran pencernaan menggunakan alat tertentu yang disebut dengan kolonoskkopi.
- Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium berupa penanda infeksi, penanda radang, dan pemeriksaan lainnya.
dr. Virly Nanda menyampaikan bahwa pemeriksaan yang paling utama dilakukan adalah kolonoskopi.
Karena kolonoskopi melihat secara langsung apa yang terjadi pada usus.
Selain itu bisa mengambil jaringan langsung untuk memeriksakan apa yang menjadi penyebab dari radang usus tersebut.
Dikarenakan saat ini pandemi, maka virus covid tersebut bisa mengenai saluran pencernaan.
Baca juga: Memahami Penyebab Terjadinya Radang Usus Buntu Berdasarkan Pemaparan dr. Andreas
dr. Virly Nanda juga mengatakan bahwa hampir 60-80 persen pasien covid datang dengan keluhan pencernaan seperti adanya diare, mual dan muntah.
Sehingga dokter berhati-hati dan waspada dalam mendiagnosis masalah ini, apakah bagian dari covid atau penyakit yang lain.
Terkait dengan radang usus yang sebenarnya bukan dari covid, bisa dikarenakan stress sehinnga memicu keluhan yang bertambah parah.
Tetapi belum tentu aktivitas bertambah, namun biasanya keluhan akan muncul dan bertambah.
Makanan yang dikonsumsi untuk oenderita peradangan usus Inflamatory bowel disease, akan dilihat terlebih dahulu kondisinya.
Jika mengalami perdarahan maupun diare hebat justru menghindari makanan tinggi serat, menghindari makanan banyak buah dan sayur.
Dengan tujuan jangan sampai pasien tersebut semakin diare.
Baca juga: dr. Virly Nanda Ungkap Pemicu Resiko Orang Mengalami Radang Usus
Selain itu juga menghindari makanan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak.
Jika masa berat pasien sudah ditangani, sebenarnya bisa kembali ke pola makan yang sehat atau normal kembali, karbohidrat harus seimbang dengan protein, serat harus baik.
Yang paling penting untuk pasien-pasien inflamatory bowel disease adalah mengetahui limitasi diri sendiri dengan membuat catatan "jika mengonsumsi makanan sesuatu akan memicu keluhan muncul kembali".
Biasanya produk-produk turunan susu perlu dihindari karena tidak mentoleran terhadap laktosa.
dr. Virly Nanda menyampaikan bahwa pengaruh makanan yang dikonsumsi per personal atau per individu berbeda.
Ini dikutip dari channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Virly Nanda Muzellina Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)