Ciri-ciri Mengalami Gangguan Refraksi Mata yang Dijelaskan oleh dr. Rani Himayani Sp.M

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan refraksi mata

Untuk Sferis positif atau dikenal dengan mata plus memang dikarenakan adanya kelainan dengan istilah Hipermetopia atau Hyperopia.

Baca juga: Dok, Mengapa Ibu Hamil dengan Mata Minus Tidak Dianjurkan Melahirkan secara Normal?

Hyperopia adalah rabun dekat, yakni kesulitan melihat jarak dekat dengan jelas.

Hipermetopia merupakan rabun dekat atau kelainan refreksi mata.

Sinar yang datang, bayangan dari sinar yang masuk kedalam mata jatuhnya dibelakang retina.

Perbedaan dengan Presbiopia, pada rabun dekat bisa terjadi saat seseorang dilahirkan.

- Presbiopia merupakan rabun dekat yang dialami pada usia lanjut yang terjadi karena seiring pertambahan usia.

Biasanya Presbiopia terjadi pada saat memasuki usia 40 tahun, dimana daya akomodasi lensa mata berkurang sehingga kemampuan melihat dekat atau membaca dekat menjadi berkurang.

Baca juga: Ketahui Cara-cara Perawatan Gigi Sensitif selain Mengganti Pasta Gigi

Mata mengalami gangguan ketika melihat objek jarak dekat, tetapi bertahap tergantung dengan usia.

Pada Hipermetropia dan presbiopia ini dikoreksi dengan kacamata plus.

- Silinder dalam bahasa kedokteran disebut dengan Astigmatisma

Silinder bisa terjadi karena adanya kelengkungan kornea atau lensa yang tidak sama di berbagai meridian atau titik fokusnya jatuh lebih dari satu.

Biasanya pandangan pasien terlihat buram atau kadang terlihat ganda.

Ini disampaikan pada channel Youtube Tribun Lampung bersama dengan dr. Rani Himayani, Sp.M. Seorang dokter spesialis mata.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)