Seberapa Pentingkah Fungsi dari Gigi Palsu? Berikut Penjelasan Dokter Gigi

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi penggunaan gigi palsu

TRIBUNHEALTH.COM - Idealnya gigi yang hilang idealnya digantikan oleh gigi palsu.

Fungsi gigi permanen perlu digantikan karena pabila tidak digantikan, maka fungsi-fungsi gigi permanen yang hilang tersebut akan hilang dari pemilik raga.

Area yang tidak bergigi jika tidak diberikan gigi palsu, tulangnya bisa mengalami gangguan atau perubahan

Sehingga bisa mengalami proses penyusutan tulang pada area tersebut.

Hal tersebut merupakan salah satu pemicu untuk bisa menjaga kondisi tulang rahang jaringan pendukung gigi tetap pada kondisi idealnya, maka diperlukan gigi palsu.

Banyak hal yang bisa dialami seseorang apabila tidak menggunakan gigi palsu, termasuk dalam fungsi berbicara.

Apabila seseorang kehilangan giginya dan tidak dilakukan pemasangan gigi palsu, maka pada pengucapan huruf tertentu akan mengalami gangguan.

ilustrasi penggunaan gigi palsu (tribunnews.com)

Baca juga: Memahami Prosedur Pemasangan Gigi Palsu Lepasan dan Gigi Palsu Permanen

Dikarenakan fungsi gigi salah satunya dalam berbicara.

Gigi pada tulang rahang tidak menyatu menjadi satu, seperti menempel pada satu kesatuan tulang.

Tetapi gigi hanya dihubungkan oleh serabut periodonsium.

Itulah mengapa gigi masih bisa bergerak dan mengalami penurunankarena gravitasi.

Gigi tiruan ada yang bersifat lepasan, dan ada yang bersifat cekat.

Lepasan artinya bisa dibuka sendiri oleh pasien, dengan mudah tanpa bantuan dokter.

Jenis lain adalah gigi palsu cekat, cekat memiliki arti menempel yakni ditempel kuat dengan bahan seperti gigi.

Baca juga: drg. Muhammad Ikbal, Sp.Pros Paparkan Perawatan Jenis Gigi Palsu Lepasan dan Gigi Palsu Permanen

Pemasangan gigi akan dikerjakan pada gigi yang ada setelah dilakukan preparasi atau penyiapan bentuk dari gigi permanen yang ada pada rahang.

Gigi tiruan lepasan terbagi atas gigi tiruan lepasan yang hanya sebagian, karena gigi yang musti digantikan hanya sebagian saja maupun full danger atau bisa disebut gigi tiruan yang penuh.

Jenis-jenisnya pun beragam, biasanya terdiri atas material pembentuknya.

Jadi disesuaikan kebutuhan dengan kondisi pasien dan tentu saja pilihan dari pasien.

Pilihan gigi palsu yang cekat juga tergantung dari kondisi gigi dan letak yang membutuhkan gigi cekatan tersebut, termasuk fungsi dan kebiasaan pasien.

Misalkan pada pasien yang memiliki kebiasaan buruk seperti bruxism, maka pasien membutuhka gigi cekat tertentu.

Pasien yang memiliki kebiasaan bruxism tidak disarankan untuk menggunakan material yang all porselen, karena mudah hancur.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt.  Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter spesialis gigi. 

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)