TRIBUNHEALTH.COM - dr. Satya Perdana menyampaikan, pasien-pasien sudah mulai melakukan infus whitening umumnya adalah mahasiswa atau pada usia 17-18 tahun hingga usia 40 tahun.
Biasanya infus whitening tergantung dari kebutuhan pasien tersebut
dr. Satya Perdana menyampaikan, banyak pasien yang melakukan infus whitening karena mengeluhkan kulit badan kurang cerah atau kurang putih dan hanya kulit wajah saja yang cerah.
Biasanya kulit wajah sudah cerah dengan menggunakan krim dan dengan treatment-treatment di klinik.
Tetapi mungkin pasien merasa kulit badan kurang cerah dan tidak secerah kulit wajah agar tidak belang.
Baca juga: Gigi Bungsu yang Bermasalah Perlukah Dilakukan Pencabutan? Simak Penjelasan Dokter
Pasien yang disarankan melakukan infus whitening ialah usia dewasa.
dr. Satya Perdana menyampaikan, pasien yang paling muda melakukan infus whitening ialah usia 17-28 tahun karena sudah mulai memikirkan penampilan.
Infus whitening untuk lansia, biasanya pada usia 50 tahun.
Jarang ditemui pasien yang berusia diatas 50 tahun melakukan infus whitening, karena diusia 60 tahun keatas lebih concern pada keriput.
Usia 60 ke atas sudah mengalami penuaan dan kondisi kulit sudah kendur, dan banyak keriput.
Sehingga pada usia lansia sudah mulai jarang berminat pada infus whitening.
Baca juga: drg. Andi Tajrin Sp.BM (K) Ungkap Batasan Usia Tertentu Seseorang Diperbolehkan Rekonstruksi Rahang
Biasanya usai yang berminat melakukan infus whitening rata-rata dbawah usia 50 tahun yaitu pada usia produktif yangy masih bertemu banyak orang dan masih sering bersosialisasi atau bahkan pekerjaannya bertemu banyak client sehingga sangat mementingkan kulit tubuhnya.
Karena banyak yang berpendapat bahwa penampilan yang menarik dapat menambah rasa percaya diri sehingga berdampak positif terhadap pekerjaan dan hubungan sosial sehari-hari.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Satya Perdana. Seorang dokter estetika MS Glow Aesthetic Clinic Bogor.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)