TRIBUNHEALTH.COM – Gangguan mental kizofrenia menyebabkan penderitanya mengalami delusi atau waham, halusinasi, kekacauan berpikir dan pengelolaan emosi, serta perubahan perilaku.
Pasalnya seseorang yang mengalami gangguan skizofrenia diharuskan mengonsumsi obat jangka panjang.
Akan tetapi, sejumlah penelitian menyatakan bahwa gangguan skizofrenia yang ditemukan sedini mungkin dan langsung diobati maka kemungkinan mengonsumsi obat seumur hidup sangat kecil.
Namun ada pula yang menyarankan untuk tetap mengonsumsi obat dalam jangka waktu tertentu bahkan seumur hidupnya.
Baca juga: Rutin Sikat Gigi dan Flossing Berdampak Baik pada Kesehatan Umum, Tak Cuma Gigi dan Mulut
Baca juga: Dikenal Baik untuk Usus, Konsumsi Tempe Ternyata Juga Punya Efek Positif pada Penderita Hipertensi
Hal ini bertujuan untuk mengurangi kekambuhan karena jika kambuh, pada beberapa kasus akan terjadi kesulitan untuk kembali baik seperti awal atau membutuhkan waktu yang lebih lama.
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Baca juga: Membersihkan Lidah Bisa Melalui Sikat Gigi, Ini Cara yang Perlu Dipahami dari drg. R. Ngt. Anastasia
Baca juga: Cara Membersihkan Daki yang Membandel pada Badan, Simak dr. Nadia Meutia R, Sp. DV
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Pertanyaan:
Apakah penderita skizofrenia perlu mengonsumsi obat oral seumur hidupnya?
Robani, Tinggal di Pekalongan.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Sebenarnya tidak seumur hidupnya, hal ini sangat tergantung terhadap berat kecil masalahnya.
Ya semakin berat, bisa dikatakan tidak seumur hidup, harusnya tidak seumur hidup.
Karena ini kan situasi yang tidak permanen.
Baca juga: Ragam Penyajian Kopi, Apakah Berdampak bagi Kesehatan Jantung? dr. Mega Febrianora Menjawab
Baca juga: Aturan Konsumsi Obat dan Makanan pada Lansia yang Sakit, Simak Ahli Gizi R. Radyan Yaminar, S. Gz
Artinya mungkin beberapa tahun atau beberapa bulan, setelah itu kondisinya stabil, nanti obat dilepas secara bertahap.
Sepanjang lingkungan keluarga mendukung ya bisa saja terlepas dari obat-obatan.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.