Saya berikan contoh, biasanya kasus yang terjadi adalah penyempitan rahang.
Penyempitan rahang pada kondisi tertentu terjadi sejak kecil.
Misalnya kurang mengonsumsi makanan berserat dan tidak dilakukan pengunyahan beberapa kali lalu langsung ditelan.
Karena kondisi rahang itu, baik rahang atas atau bawah biasa terbentuk karena kebiasaan kita dalam mengonsumsi makanan.
Baca juga: Segera Atasi Radang Gusi jika Tak Ingin Timbulkan Masalah pada Rahang, Ini Penjelasan Dokter Gigi
Kalau konsumsi makanan cepat ditelan, seperti makanan bertekstur lembek atau instan dapat membuat rahang menyempit (tidak mengalami ekspansi).
Namun jika anak diajarkan konsumsi makanan sayur dan buah-buahan yang tidak mungkin bisa langsung ditelan karena harus dikunyah hingga halus, baru bisa ditelan rahang bisa mengalami ekspansi. Sehingga dapat menampung semua gigi yang ada.
Apabila terjadi penyempitan rahang maka otomatis gigi tidak mungkin ditampung sendiri. Oleh sebab itu dapat memicu gigi tidak muncul.
Selain itu bila terjadi pada gigi taring, disebabkan karena adanya penebalan tulang.
Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru Sebut Penggunaan Headgear untuk Mendorong atau Menahan Rahang Maju
Pada beberapa kasus pasien saja yang seharusnya sudah muncul gigi seri tetapi tidak muncul.
Melihat hal ini biasanya kita anjurkan melakukan pemeriksaan foto sebagai pemeriksaan penunjang untuk melihat apakah gigi ada benihnya atau tidak.
Kalau memang ternyata gigi normal, maka kita akan cari jalan keluar.
Ada juga muncul sebagian, misalnya gigi taring atau gigi seri, kita akan tarik dengan suatu alat seperti bracket untuk menarik gigi yang mengalami kelainan posisi.
Baca juga: Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti : Lansia Termasuk Usia yang Rentan Mengalami Bau Mulut
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)