"Kalau cabainya terlalu banyak maka bisa langsung menembus pertahanan lini pertama lambung terus kena ke epitel mukosa lambung lalu nembus lagi ke dalam kena ke saraf-saraf," terang Kaka.
Saraf-saraf itu adalah saraf nyeri yang terangsang, hingga akhirnya menimbulkan rasa sakit pada perut.
Penyebab Perut Tahan Pedas
Menurut penuturan Kaka, di dalam perut terdapat mukus.
Mukus disebut sebagai tempat pertahanan lini pertama di lambung.
Baca juga: Dr. Dewi Tidak Menyarankan Langsung Minum Kopi saat Berbuka dan Sahur, Bisa Memicu Asam Lambung
Jadi setiap ada faktor agresif, seperti makanan pedas, kuman, atau bakteri akan berhadapan dengan mukus terlebih dahulu.
Pada permulaan, perut tidak akan masalah jika mengonsumsi makanan pedas.
Namun seiring berjalannya waktu, jika terlalu berlebihan, maka pertahanannya sudah lewat.
Maka itu akan mengakibatkan perut terasa sakit dan produksi asam lambung menjadi meningkat.
Jika tidak segera diobati, makan akan terjadi ulcus (perut seperti sobek sedikit).
"Ulkus harus segera diobati, kalau tidak nanti jadi berbahaya," papar Kaka.
Boleh Makan Pedas
Sebenarnya mengonsumsi makanan pedas itu sah-sah saja. Asal tidak berlebihan.
Namun bagi beberapa orang mengonsumsi makanan pedas adalah hal yang harus dihindari karena tidak kuat untuk dikonsumsi.
Baca juga: Kenali Beberapa Kebiasaan Buruk yang Memicu Naiknya Asam Lambung
Kondisi demikian wajar terjadi, lantaran saraf perasa yang dimiliki sangat sensitif.
Walau demikian, untuk masyarakat Asia, seperti orang Sunda atau Sumatra yang biasa mengonsumsi makanan pedas sejak kecil, maka perut sudah terlatih.
Sehingga lambung membuat pertahanan sendiri, termasuk saraf perasa yang sudah terbiasa dengan makanan pedas.
Namun perlu diingat, meski perut sudah terbiasa dengan rasa pedas, jangan pernah berlebihan mengonsumsi makanan satu ini.
Efek Langsung Konsumsi Makanan Pedas
Rasa tidak nyaman pada daerah perut adalah efek langsung pasca mengonsumsi makanan pedas.