Sederet Masalah Kesehatan Gigi yang Sering Dialami Anak-anak, yang Dijelaskan drg. Zita Aprillia.

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi masalah gigi pada anak

TRIBUNHEALTH.COM - Biasanya pasien-pasien yang datang ke klinik tergolong beraneka macam keluhan.

Tetapi yang sering dikeluhkan adalah gigi berlubang atau dalam bahasa ilmiah disebut dengan karies.

drg. Zita Aprilia menyampaikan bahwa hampir 90-92 persen anak-anak di Indonesia mengalami gigi berlubang.

Faktor penyebab gigi berlubang yang sering ditemui adalah akibat dari konsumsi susu, kebiasaan dot sebagai pengantar tidur.

Kebiasaan menggunakan dot sebagai pengantar tidur termasuk masalah utama karies gigi yang sering ditemui.

Tak hanya keluhan gigi berlubang, pasien juga banyak yang mengeluhkan gusi bengkak.

ilustrasi masalah gigi pada anak (tribunnews.com)

Baca juga: Kenali Faktor Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Disampaikan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A(K)

Selain itu, gigi patah juga sering dikeluhkan oleh anak-anak, terutama gigi depan.

Anak-anak memasuki usia 2-3 tahun tergolong sedang aktif-aktifnya dan senang berlarian, sering tersandung dan terbentur hingga menyebabkan gigi bagian depan patah.

Permasalahan gigi pada anak yang sering dialami ialah peradangan pada gusi.

Peradangan pada gusi bisa dialami karena kondisi rongga mulut pada anak sangat kotor.

Kemungkinan anak sudah rajin menyikat gigi, tetapi hanya menghisap-hisap odol saja tetapi setelah dicek oleh orangtua banyak sekali sisa-sisa makanan yang menimbun.

Baca juga: Apa Saja Ciri-ciri Keputihan yang Normal? Begini Penjelasan dr. Lusiyanti Sp.KK

Sisa-sisa makanan yang telah lama menumpuk maka akan menjadi karang gigi dan menimbulkan peradangan.

drg. Zita Aprilia menyampaikan, untuk pertama kali anak mulai diperkenalkan dengan dokter gigi ialah saat giginya mulai tumbuh.

Gigi anak mulai tumbuh ketika memasuki usia 6 bulan, tetapi rata-rata orangtua membawa anak ke dokter gigi jika anak sudah mengalami sakit gigi.

Ketika kondisi gigi anak sudah mulai sakit, maka sekali kunjungan tidak akan cukup, harus multivisit untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Jika anak di usia 6 bulan belum dikenalkan dengan dokter gigi, bolehlah molor sampai anak berusia 1 tahun, namun jangan sampai orangtua memperkenalkan anak dengan dokter gigi jika sudah mulai mengalami permasalahan.

Baca juga: Penyebab Diabetes pada Anak-anak, Orangtua Wajib Tahu

Tujuannya ialah, ketika dilakukan pengecekan di semua giginya, jika memang terdapat gigi berlubang bisa langsung dilakukan penambalan, sehingga tidak harus dilakukan perawatan yang multivisit.

Karena jika sudah melakukan perawatan multivisit, otomatis dari segi biaya, waktu dan tenaga akan lebih banyak.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jateng bersama dengan drg. Zita Aprillia. Sp.KGA. Seorang dokter spesialis kedokteran gigi anak RSGM Unimus Semarang. Rabu (6/4/2022)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)