TRIBUNHEALTH.COM - Flu Singapura alias hand, foot, and mouth disease (HFMD) adalah salah satu penyakit yang rentan menyerang anak-anak.
Ketika anak mengidap flu Singapura, maka tubuhnya bisa menimbulkan beberapa gejala, diantaranya adalah:
- Sakit tenggorokkan
- Demam
- Tidak nafsu makan
- Ruam merah
- Sakit perut
- Adanya luka lepuhan di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi
- Bayi dan balita akan rewel
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 21 Mei 2022.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi: Bipolar Bisa Kambuh Ketika Penderitanya Memiliki Keinginan yang Tak Tercapai
Baca juga: Upaya Pembesaran Otot pada Pria dalam Waktu Singkat Bisa Menimbulkan Stretch Mark
Apabila anak tidak nafsu makan, berikan Air Susu Ibu (ASI) jika anak berusia dibawah 1 tahun.
Namun jika usia anak di atas 1 tahun maka boleh ditambahkan susu formula.
Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas menambahkan jika orang tua juga bisa menambahkan vitamin dan suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak.
Sebagian orang tua justru tidak memperbolehkan anaknya mandi karena dianggap dapat menimbulkan nyeri pada ruam-ruam yang ada di tangan, kaki, dan mulut anak.
Menanggapi hal ini, Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas mengatakan jika anak tetap wajib mandi.
"Ini selalu menjadi pertanyaan orang tua. Dok, anak sakit boleh mandi. Boleh, sangat amat diperbolehkan. Apakah hanya boleh di washlap, enggak, boleh mandi tapi menggunakan air hangat. Nggak perlu pakai merk-merk sabun begini, enggak," tuturnya.
"Yang penting biasa aja, mandi bersih tujuannya tidak terjadi infeksi sekunder akibat higienitasnya nggak terjaga, kira-kira sih seperti itu aja nih penanganan di rumahnya," sambung dr. Andreas.
Adapun beberapa anak yang demam ketika sedang sakit yang mana bisa menandakan jika tubuh sedang melawan virus yang masuk.
Baca juga: Psikolog Berikan Solusi pada Para Pengidap Bipolar saat Mengalami Fase Sedih yang Berlebihan
Baca juga: Cara Merawat Enamel Gigi dengan Baik, Simak Tipsnya dari drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
"Deman atau nggak demam bukan menentukan kekebalan tubuhnya baik atau tidak," ujar Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas.
Deman merupakan pertemuan antara kekebalan tubuh dengan virus.
"Reaksinya masuk ke dalam tubuh, tubuh meresponnya tadi dengan meningkatkan suhunya. Itu reaksi radangnya memang seperti itu," ucapnya.
"Apakah tidak demam ini bisa terjadi kelainan flu Singapura ini, harusnya sih ada. Tapi demamnya nggak kaya penyakit lain yang heboh kaya DBD atau apa dan demamnya tinggi," ungkapnya.
"Biasanya sih demamnya itu nggak terlalu tinggi atau nggak terlalu yang bikin ribet di awal. Paling anak tetap aktif, jadi kita kaya nggak tahu nih anaknya sakit apa enggak. Tiba-tiba muncul benjolan, bintik-bintik dan sariawan," pungkasnya.
"Nah, mungkin nih orang tua tidak sadar waktu demam. Karena biasanya nih habis demam, satu hari atau dua hari kemudian lesinya itu muncul. Jadi yang kita ngeh itu cuman lesinya aja. Karena pas demam ini, anak-anak rata-rata nggak rewel nih pas flu Singapura," lanjutnya.
Baca juga: Porsi Kopi yang Baik untuk Jantung, Berapa Takarannya? Simak Penjelasan dr. Mega Febrianora Berikut
Baca juga: dr. Mira Trisna Murti Membenarkan jika Kulit Kering Menyebabkan Kulit Terlihat Tua di Usia Muda
Penjelasan Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 21 Mei 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.