Beberapa Kelainan Rahang Bisa Diatasi dengan Operasi Rekonstruksi, Ini Penjelasan drg. Andi Tajrin

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi rekonstruksi rahang

TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya rekonstruksi rahang ini adalah pembedahan rahang.

Dalam istilah ilmiahnya pembedahan rahang maksilofasial untuk memperbaiki kecacatan pada wajah akibat bawaan dari lahir atau cedera pada rahang.

Rekonstruksi rahang juga berfungsi untuk mengembalikan fungsi estetika dari rahang tersebut.

drg. Andi Tajrin menyampaikan bahwa sebenarnya ada yang secara umum sudah baik, tetapi masyarakat mengganggap apabila dilakukan operasi rekonstruksi rahang kemungkinan bisa lebih baik.

Sebenarnya yang diindikasikan untuk rekonstruksi rahang adalah mereka yang mengalami kelainan.

ilustrasi rekonstruksi rahang (pixabay.com)

Baca juga: Bisakah Mencerahkan Gusi secara Alami? Begini Jawaban drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

Kelainan diantaranya adalah kelainan pada rahang atas menjadi lebih maju, kelainan rahang bawah lebih maju dibanding orang normal yang lain atau ketidak harmonisan antara rahang atas dan rahang bawah.

Pada kasus-kasus seperti itulah operasi rekonstruksi rahang bisa dilakukan.

Artinya, rahang maju baik atas maupun bawah bisa dikembalikan pada posisi yang normal.

Dengan kembalinya rahang ke posisi yang normal, mereka bisa dikatakan lebih estetis.

Rekonstruksi rahang tergolong relatif menjadikan seseorang menjadi lebih terlihat cantik maupun terlihat tampan.

Baca juga: Manfaat Hipnoterapi bagi Pasien Bipolar, Simak Metodenya dari dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET

Tetapi fungsi dari operai rekonstruksi rahang yang diharapkan adalah kembalinya fungsi-fungsi yang seharusnya tidak terjadi pada rahang.

Kelainan pada rahang atas menjadi lebih maju, kelainan rahang bawah lebih maju dibanding orang normal yang lain atau ketidak harmonisan antara rahang atas dan rahang bawah bisa diperbaiki oleh operasi rekonstruksi.

drg. Andi Tajrin menyampaikan bahwa istilah operasi rekonstruksi ini biasa disebut "Bedah Ortognatik", istilah tersebut sudah mendunia dan sudah diterima bahkan secara bahasa indonesia lebih cocok dipanggil dengan bedah ortognatik.

Sebenarnya didunia, trend bedah ortognatik ini tergolong meningkat seiring dengan bagaimana manusia diera modern ini menginginkan kehidupannya lebih maksimal.

Baca juga: Benarkah Gagap Lebih Sering Dialami Anak Laki-laki? Begini Penjelasan Terapi Wicara

Karena secara estetik kita akan menemukan bentuk wajah yang tidak imbang dan biasanya diindikasikan pada pasien-pasien yang mengalami kelainan pertumbuhan rahang.

Pada orang-orang yang sudah normal, sebenarnya bedah ortognatik tidak pas dilakukan.

Tetapi pada beberapa orang perlu melakukan operasi rekonstruksi rahang untuk mendapatkan kondiis yang lebih baik.

Kondisi yang lebih baik tentunya adalah bagaimana mencapai pengunyahan, relasi otot yang baik dan relasi rahang yang baik.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K). Seorang dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial RS Undata Sulawesi Tengah. Kamis (6/1/2022)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)