Baca tanpa iklan
Selain sangat percaya diri, dia merasa harga dirinya naik.
Jadi harga dirinya naik itu mungkin dia merasa menjadi orang hebat disertai dengan ida-ide atau gagasan yang sangat banyak.
Sehingga ide-ide dan gagasan-gagasan itu ingin diucapkan ke orang lain, kemudian ingin diutarakan ke orang lain.
Sehingga ingin cepat-cepat terealisasi walaupun itu menurut saya ide-ide itu benar dan bisa terealisasikan di waktu yang akan datang.
Cuman kalau disaat itu sebenarnya tidak bisa direalisasikan, sehingga ketika dia kesannya ingin bicara dengan orang lain jadi terkesan “kaya ada keanehan”.
Jadi akhirnya munculah apa yang disebut dengan kondisi sedih kemudian melompat menjadi kondisi manik atau senang gembira yang berlebihan.
Baca juga: Psikolog Sebut Gaya Pengasuhan Terbaik pada Anak ialah Autoritatif atau Demokratis, Ini Alasannya
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.