TRIBUNHEALTH.COM - Karies merupkan kerusakan patologi pada jaringan gigi, seperti email, dentint, atau ementum yang terletak didalam akar gigi.
Biasanya orang awam hanya melihat karies gigi hanya pada permukaan saja.
Tetapi beberapa orang mengalami karies gigi hingga kondisi gigi tersebut berlubang besar dan dilakukan pencabutan.
Karies gigi menyerang pada bagian email, dan dentint gigi bahkan sementum gigi yang disebabkan oleh fermentasi karbohidrat akibat aktivitas bakteri didalam mulut.
Adapun karies rampan dan karies botol merupakan karies yang terjadi pada anak-anak.
Karies rampan merupakan karies yang terjadi sangat cepat dan meluas, yang disebabkan oleh fermentasi bakteri pada makanan karbohidrat.
Baca juga: Kabar Baik, Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Menunjukkan Pelandaian
Makanan yang mengandung karbohidrat seperti gula, cokelat ataupun jenis makanan manis lainnya.
Sedangkan karies botol memang disebabkan oleh penggunaan atau konsumsi susu, terutama konsumsi susu menggunakan dot.
Dari gambaran, perbedaan karies rampan memang meluas lebih dari 4 gigi misalkan mulai dari gigi depan sampai gigi belakang.
Namun, pada karies botol umumnya hanya terjadi pada gigi area depan karena bersentuhan langsung dengan dot maupun ASI.
Jika dilihat dari usia, rampan karies bisa terjadi pada fase gigi susu sampai dengan gigi permanen.
Umumnya rampan karies terjadi pada usia dibawah 5 tahun bahkan bisa lebih, sampai anak berusia 7 tahun.
Baca juga: Atasi Kerutan Halus dengan Hydrafacial yang Dikombinasikan dengan Laser SmartXide
Sedangkan karies susu botol memang hanya terjadi pada fase usia 1-2 tahun.
Jangka panjang karies gigi pada anak, apabila sampai menyebabkan anak tidak mau makan.
Pada usia golden periode, seharusnya anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Apabila karies gigi tersebut menimbulkan rasa sakit, maka dapat merusak lapisan gigi sampai ke dentint.
Jika kita mengenali jaringan dnetin, maka tugas dari dentint ialah melidnungi saraf gigi, pembuluh dan pembuluh darah.
Maka, apabila dihantarkan ke otak, akan timbul rasa nyeri.
Olehkarena itu, anak-anak yang mengalami rampan karies cenderung malas untuk makan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Palu bersama dengan Dr. drg. Tri Setrawati, M.Sc. Seorang dokter gigi dan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Selasa (9/2/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)