Waspada Penyakit Difteri yang Tak Hanya Mengintai Anak-anak namun Juga Usia Dewasa

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi seseorang yang mengalami difteri

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit difteri sebenarnya masih bermunculan pada beberapa daerah tertentu.

Penyakit difteri merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri pada selaput hidung ataupun tenggorokan.

Bakteri yang menyebabkan penyakit difteri ialah corynebacterium diphteriae.

Perlu diketahui bahwa bakteri tersebut akan menginfeksi selaput lendir pada hidung dan tenggorokan.

Ketika selaput lendir dan tenggorokan mulai terinfeksi, maka akan mempengaruhi kulit.

Keluhan dari penyakit difteri seperti :

- Nyeri menelan

ilustrasi seseorang yang mengalami difteri (hipwee.com)

Baca juga: Tidak Ada Sariawan yang Biasa, drg. Erni Marliana Paparkan Masalah Sariawan

- Nyeri tenggorokan

- Ingus berwarna kuning kehijauan kadang disertai darah

- Leher bisa membengkak

- Pada saat hendak bicara bisa timbul suara mengorok

- Demam yang tidak terlalu tinggi

- Nafsu makan menurun

Pencegahan difteri yakni harus mengejar imunisasai, terutama orangtua juga bisa mengejar imunisasi.

Karena setiap 10 tahun diulang kembali imunisasi difteri.

Baca juga: Usia Berapakah yang Tergolong Sangat Mudah Mengalami Trust Issue? Simak Ungkapan Adib Setiawan S.Psi

Seseorang yang sudah memasuki usia 50 tahun ke atas ternyata juga beresiko mengalami penyakut difteri.

Upaya higienis harus tetapi dilakukan dimanapun berada untuk menjaga kesehatan tubuh dna terhindar dari difteri.

Perlu diketahui bahwa penularan difteri bisa melalui udara, alat pribadi, luka yang telah terinfeksi kuman difterri dan percikan ludah.

Maka sebaiknya setiap anggota keluarga gunakanlah peralatan makan terpisahdan menjaga luka terbukanya agar tidak tersentuh oleh siapapun.

Penularan penyakit difteri tergolong sangat cepat, begitu timbul gejala difteri maka disarankan untuk segera mencari pengobatan ke puskesmas atau dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Mulya Rahma Karyati, Sp. A. Seorang dokter spesialis anak. Selasa (12/12/2017)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)