Breaking News:

Tidak Ada Sariawan yang Biasa, drg. Erni Marliana Paparkan Masalah Sariawan

Sariawan bisa dialami oleh siapa saja da sering dianggap sebagai masalah sepele. Terjadinya sariawan bisa disebabkan karena oral hygiene tidka terjaga

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
lampung.tribunnews.com
ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan 

TRIBUNHEALTH.COM - Sariawan ini bisa disebabkan oleh trauma, infeksi virus, auto imun dan beberapa macam penyakit yang lain.

Sebanrnya penyebab dari sariawan sangat-sangat luas sekali.

Beberapa sariawan ada yang diketahui secara pasti apa penyebabnya.

Misalkan sariawan yang disebabkan oleh trauma, atau karena tergigit maka kita tahu perawatannya adalah upayakan untuk tidak menggigit daerah tersebut lagi.

Daerah sariawan yang disebabkan oleh infeksi virus dan diketahui penyebabnya adalah Herpes virus maka obatnya adalah memberikan antvirus terhadap sariawab.

Namun terdapat satu penyakit sariawan yang sering menjadi perbincangan masyarakat dan dianggap sebagai sariawan biasa.

ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan
ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan (lampung.tribunnews.com)

Baca juga: Diah Mahmudah, S.Psi Sebut Setiap Orang Memiliki Inner Child yang Berbeda

Namun menurut dokter tidak ada sariawan yang biasa.

Terdapat penyakit yang bernama Recurrent apto stomatitis, bentuknya di rongga mulut juga ulserasi atau berbentuk sariwan.

Kategori ini sangat banyak ditemukan di masyarakat, mencapai 60-70%, sifatnya tidak berbahaya dan biasanya terjadi tanpa penyebab yang jelas.

drg. Erni Marliana menyampaikan, ini salah satu kategori yang disebut Recurrent apto stomatitis, bentuknya di rongga mulut juga sama seperti bentuk sariawan.

2 dari 2 halaman

Bentuknya akan ada cekungan, terasa sakit, dan sebagainya.

Baca juga: Dihebohkan Hepatitis Misterius pada Anak, Orangtua Wajib Mengenal Gejala Klinisnya

drg. Erni Marliana menyampaikan, ulserasi adalah istilah atau terminologi jika dialam jaringan lunak rongga mulut kehilangan lapisan epitelium.

Sehingga lukanya akan berbentuk cekung seperti kawah.

Contoh leis yang lain misalkan fissure dan erosi adalah jenis lesia atau perlukaan lain di rongga mulut.

Jenis lain berupa bula yang berupa pembengkakan dan bisa vesikula yang berupa pembengkakan yang berisi cairan dan seterusnya.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Erni Marliana, Sp.PM., Ph.D. Seorang dokter gigi spesialis penyakit mulut. Sabtu (19/2/2022)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
KebotakanSariawandrg. Erni Marlina Sp.PM. Ph.D Kue Bluder Kim Cua Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved