6 Manfaat Menyusi untuk Ibu, Bantu Turunkan Berat Badan hingga Menghemat Pengeluaran

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi - Ibu menyusui yang tengah memberikan ASI

TRIBUNHEALTH.COM - Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi yang kaya akan manfaat untuk bayi.

Namun ASI tak hanya bermanfaat untuk bayi saja.

Aktivitas menyusui juga memiliki efek positif untuk ibu, dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Senin (30/5/2022).

Setidaknya, berikut ini manfaat menyusui untuk ibu.

Menyusui dapat membantu menurunkan berat badan

Sementara beberapa wanita tampaknya menambah berat badan selama menyusui, yang lain tampaknya dengan mudah menurunkan berat badan.

Menyusui memang membakar lebih banyak kalori, dan setelah 3 bulan menyusui, seorang ibu mungkin akan mengalami peningkatan pembakaran lemak dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui.

Meskipun perbedaannya tidak signifikan.

Menyusui membantu rahim berkontraksi

Ilustrasi - Ibu menyusui yang tengah memberikan ASI (Pexels)

Baca juga: Ibu Menyusui Konsumsi Susu Sapi Berisiko Sebabkan Anak Alami Asma, Ini Penjelasannya

Baca juga: Cegah Gangguan Tumbuh Kembang, Dokter Singgung Penggunaan Buku KIA dan Cara Menyusui yang Benar

Selama kehamilan, rahim tumbuh sangat besar, membesar dari ukuran buah pir hingga mengisi hampir seluruh ruang perut.

Setelah melahirkan, rahim mengalami proses yang disebut involusi, yang membantunya kembali ke ukuran sebelumnya.

Oksitosin, hormon yang meningkat selama kehamilan, membantu mendorong proses ini.

Tubuh mengeluarkan oksitosin dalam jumlah tinggi selama persalinan untuk membantu melahirkan bayi dan mengurangi pendarahan.

Ini juga dapat membantu ibu menjalin ikatan dengan si kecil.

Oksitosin juga meningkat selama menyusui.

Hormon ini mendorong kontraksi rahim dan mengurangi pendarahan, membantu rahim kembali ke ukuran sebelumnya.

Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang menyusui umumnya memiliki lebih sedikit kehilangan darah setelah melahirkan dan involusi rahim lebih cepat.

Ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah untuk depresi

ilustrasi depresi (kompas.com)

Baca juga: Ibu yang Rajin Menyusui Mempercepat Proses Tubuh Singset Setelah Melahirkan

Baca juga: Cegah Stunting dengan Inisiasi Menyusui Dini, Apa Itu?

Depresi postpartum (PPD) adalah jenis depresi yang dapat berkembang segera setelah melahirkan.

Wanita yang menyusui tampaknya lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami depresi pascapersalinan, dibandingkan dengan ibu yang menyapih lebih awal atau tidak menyusui, menurut sebuah studi tahun 2012.

Halaman
12