TRIBUNHEALTH.COM - Vaksinasi covid-19 sudah bisa diterima untuk anak pada usia 6-11 tahun, setelah sebelumnya vaksinasi dilakukan pada usia 12-17 tahun.
Diketahui bahwa anak-anak selain bisa tertular, tetapi juga bisa menulari oranglain.
dr. Piprim menyampaikan, di Indonesia dari kasus yang tertular covid-19 sekitar 13% adalah anak-anak.
Oleh karena itu perlu melindungi segmen usia anak-anak, walaupun kejadian covid-19 pada anak tidak banyak tetapi juga bisa tertular dan menjadi fatal.
Kita kenal dengan MISC yaitu inflamasi multi sistem pada anak-anak yang bisa mengakibatkkan morbilitas dan motalitas.
Baca juga: Jenis Aktivitas yang Perlu Dihindari oleh Penderita Hemofilia
Yang tidak kalah penting adalah anak-anak menjadi penular, karena sebagian besar OTG maka tidak akan terlihat bahwa mengidap covid-19 sehingga menyebarkan pada oranglain yang memiliki komorbid, misalkan pada lansia.
Seseorang dengan komorbid seperti diabetes, obesitas tentu harus waspada.
Untuk memutus mata rantai pandemi salah satunya adalah segmen anak-anak yang perlu diberikan vaksinasi covid-19.
Anak dengan kondisi yang sehat apabila tertular covid-19 maka akan mengalami gejala yang ringan.
dr. Piprim mengatakan bahwa anak yang mengalami covid-19 dengan kondisi fatal tergolong cukup tinggi.
Baca juga: Penderita Gagal Jantung Akut Jadi Prioritas Utama di UGD, Dokter Ungkap Penanganan yang Diberikan
Dari beberapa laporan uji klinis, efek samping vaksin covid-19 pada anak-anak ternyata lebih ringan dari orang dewasa.
Karena yang diketahui bahwa Innate imunitas dan pons imunitas tergolong masih bagus, sehingga efek samping ketika diberikan vaksinasi covid-19 hanya mengalami gejala ringan.
Gejala yang dialami anak-anak pun biasanya hanya bersifat lokal saja tidak sampai sistemik.
dr. Piprim menyampaikan bahwa orangtua tidak perlu khawatir untuk anak-anak jika diberikan vaksinasi covid-19, karena setelah diberikan vaksinasi covid ini akan lebih banyak manfaatnya,
Vaksinasi covid-19 pada anak tergolong aman dan tidak akan enimbulkan keparahan gejala.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan dr. Piprim Basarah Yanuarso. Ketua umum pengurus pusat Ikatan Dokter Anak Indonasia (IDAI). Sabtu (13/11/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)