Saat penderita OCD semakin dewasa dan disukung dengan adanya stresor kehidupan, maka gejala yang dialami oenderita akan semakin menjadi parah.
Perlu diketahui bahwa OCD memiliki beberapa faktor resiko dari sisi biologis menurut penelitian ada ketidakseimbangan neurotransmitter pada otak.
dr. Zulvia mengatakan bahwa dengan adanya ketidakseimbangan neurotransmitter pada otak, orang dengan OCD diberikan resep obat untuk menyeimbangkan neurotransmisi tersebut.
Baca juga: Tetap Waspada, PPKM Leveling Masih Berlanjut hingga 23 Mei 2022
Adanya faktor genetik, faktor pola asuh juga mempengaruhi seseorang mengalami OCD.
Tak hanya itu saja, perkembangan seorang anak dan bagaimana orangtua mencontohkan perilaku pada anak dan juga faktor stresor sosial juga menjadi faktor resikonya.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ. Seorang dokter spesialis kedokteran jiwa. Jumat (4/2/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)