"Misalnya nih 100 orang penderita kanker payudara kita kumpulkan, setelah kita periksa ternyata mengalami kerusakan gen itu tidak lebih dari 5%," kata dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk.
"Jadi lebih dari 95% tidak ada hubungan, gennya baik-baik saja," sambungnya.
"Jadi memang ada hubungan tetapi tidak artinya bahwa harus ada kerusakkan genetik baru kemudian dia menderita kanker payudara," jelasnya.
Akan tetapi sebaliknya, jika gen tersebut rusak maka ada kemungkinan menderita kanker payudara lebih tinggi.
Baca juga: Selain Makanan Tinggi Garam, Makanan Tinggi Gula Juga Bisa Memicu Terbentuknya Double Chin
Menurut dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk bisa 60-90% kemungkinan faktor risiko seseorang menderita kanker payudara.
"Jadi bolak-baliknya itu tidak mutlak 100%, tetapi ada disana," imbuhnya.
Baca juga: Kenali Penyebab Umum Penyakit Kulit yang Dijelaskan Oleh dr. Dian Pratiwi. Sp.KK
Penjelasan Chairman of Eka Tjipta Widjaja Cancer Center, Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk., M.Epid, MARS dan Konsultan Bedah Onkologi Eka Hospital BSD, dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Sehat edisi 23 April 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.