Belum Ada Obat untuk Mengatasi Vitiligo, dr. Arini Widodo, Sp. KK Ungkap Tujuan Penanganan

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi pengidap vitiligo

Deteksi Vitiligo

Menurut keterangannya, sama seperti penyakit lainnya dalam mendiagnosis suatu penyakit, maka perlu untuk melakukan anamnesis.

Anamnesis ini bisa diperoleh dengan menggali informasi dari pasien seputar tanda-tanda yang dialami.

Ilustrasi vitiligo yang tampak pada tangan (health.kompas.com)

"Jadi kapan munculnya, seperti apa perjalanan penyakitnya," imbuh Anita.

Selanjutnya adalah pemeriksaa fisik.

Dokter akan melihat lesi kulit yang dialami pasien.

Lesi kulit pada Vitiligo itu sangat khas, yaitu bercak putih susu dengan batas yang tegas.

Baca juga: dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp.KK Sebut Stres dapat Memicu Kambuhnya Dermatitis Atopik atau Eksim

Kemudian jika diagnosis dirasa masih kurang meyakinkan, maka dokter akan melakukan langkah pemeriksaan penunjang.

"Apabila kita masih berpikir ini kemungkinan adalah penyakit lain yang mirip dengan Vintiligo," terang Anita.

Pemeriksaan penunjang ini bisa berupa Biopsi kulit.

Ilustrasi penderita vitiligo (Tribunnews.com)

Selanjutnya untuk mengeksplorasi penyakit autoimun yang terkadang ikut menyertai, dokter akan juga melakukan sejumlah pemeriksaan autoimun. Misalnya Tiroid.

Akan tetapi biasanya pada kondisi Vitiligo, dari diagnosis hingga pemeriksaan fisik tandanya sudah cukup khas.

"Salah satunya adalah muncul pada usia 20 tahunan atau sejak usia dini."

"Serta timbul bercak yang khas putih susu dengan batas yang tegas," papar Arini.

Penyebab Vitiligo

Tanda Vitiligo ditandai dengan adanya bercak putih.

Bercak putih ini menandakan bahwa telah hilangnya sel melanosit.

Baca juga: Rahasia Miliki Kulit Glowing, Dokter Ungkap Berbagai Perawatan yang Bisa Dilakukan

Hilangnya sel melanosit pada bagian tersebut menyebabkan pigmen menjadi tidak ada.

Diketahui melanosit ini hilang karena proses autoimun.

ilustrasi pemeriksaan dokter (grid.id)

"Karena proses autoimun itu menyebabkan sel kekebalan tubuh kita sendiri menyerang sel melanosit yang menghasilkan pigmen."

Halaman
1234