Lebih lanjut, jika pasien tidak ingin mendapatkan berbagai penanganan, maka bisa mendapatkan suatu perlindungan saja.
Lantaran, Vitiligo tidak akan menimbulkan masalah medis yang besar.
Faktor Risiko Fitiligo
Vitiligo adalah penyakit kulit yang bisa terjadi karena berbagai faktor.
Biasanya faktor genetik ikut andil dalam menyebabkan seseorang mengalami Vitiligo.
Selain faktor genetik, faktor autoimun dan faktor luar (tekanan) diketehaui juga bisa memicu seseorang mengalami Vitiligo.
Faktor tekanan ini dimaksudkan jika seseorang sering mendapatkan tekanan pada suatu benda akhirnya muncul bercak putih pada area kulit tersebut.
Namun tenang saja, bukan kondisi ini hanya berlaku pada seseorang yang memang sudah menderita Vitiligo.
Baca juga: Suhu Udara Terlalu Ekstrim Termasuk Faktor Penyebab Kulit Sensitif, Berikut Penjelasan Dokter
Sehingga tidak semua orang bisa terkena Vitiligo.
"Karena Vitiligo adalah penyakit autoimun dan tidak semua orang memiliki bakat autoimun ini," jelas Arini.
Deteksi Vitiligo
Menurut keterangannya, sama seperti penyakit lainnya dalam mendiagnosis suatu penyakit, maka perlu untuk melakukan anamnesis.
Anamnesis ini bisa diperoleh dengan menggali informasi dari pasien seputar tanda-tanda yang dialami.
"Jadi kapan munculnya, seperti apa perjalanan penyakitnya," imbuh Anita.
Selanjutnya adalah pemeriksaa fisik.
Dokter akan melihat lesi kulit yang dialami pasien.
Baca juga: Gunakan Sunscreen pada Tubuh demi Cegah Kulit Hitam, Ini Cara Penggunaan yang Benar dari Dokter
Lesi kulit pada Vitiligo itu sangat khas, yaitu bercak putih susu dengan batas yang tegas.
Kemudian jika diagnosis dirasa masih kurang meyakinkan, maka dokter akan melakukan langkah pemeriksaan penunjang.
"Apabila kita masih berpikir ini kemungkinan adalah penyakit lain yang mirip dengan Vintiligo," terang Anita.
Pemeriksaan penunjang ini bisa berupa Biopsi kulit.