Mekanisme Pemeriksaan Gangguan Saluran Cerna Bawah yang Perlu Dipahami dari dr. Aritantri Darmayani

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi konsultasi dokter

Namun sekarang karena akses informasi sangat luas, maka sebelumnya pasien akan mencari tahu lewat internet.

Lalu akhirnya diskusi mengenai pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan.

Baca juga: Jahe Punya Sederet Manfaat untuk Kesehatan, Legakan Pencernaan hingga Atasi Mual

Jadi tidak semua tes akan dilakukan, karena berlebihan dan memberatkan pasien juga.

Kita bisa mengarahkan pasien melakukan pemeriksaan dari pertanyaan yang diajukan.

Ilustrasi pemeriksaan (Pixabay.com)

Lalu pemeriksaan fisik dan merekomendasikan tes yang akan dilakukan pasien.

Pemeriksaan itu mulai dari tes darah biasa, darah rutin, tumor marker.

Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Tes Darah untuk Prediksi Stroke, Serangan Jantung, dan Gagal Jantung

Dalam pemeriksaanya kita membutuhkan banyak hal. Namun saya akan jelaskan pemeriksaan yang mengarah saja.

Ada tes darah samar, dalam pemeriksaan darah rutin mungkin tidak melihat adanya darah disitu.

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan. (Freepik.com)

Tetapi dengan tes khusus ini kita bisa seperti ada pendarahan kronis di dalam fesesnya (saluran cerna).

Selain tes darah, bisa tes feses juga.

Tes feses ini adalah tes rutin untuk melihat apakah ada infeksi atau darah disana.

Baca juga: Selain Alami Nyeri, Penderita Gangguan Saluran Cerna Juga Bisa Alami Konstipasi Hingga Hematochezia

Kemudian ada pemeriksaan untuk melihat inflamasi (peradangan) di dalam usus.

Lalu ada tes Endoskopi, jadi ada semacam alat kita bisa melihat secara langsung bagaimana kondisi di dalam rongga usus.

Ilustrasi usus (tribunnews.com)

Kalau di usus besar kita sebut Kolonoskopi.

Jadi ada semacam selang panjang begitu, didalamnya ada kamera, lampu, sehingga kita bisa mengevaluasi kondiri di dalam usus besar.

Baca juga: Penelitian Ungkap Orang yang Tinggi Lebih Berisiko Terkena Kanker Usus

Kapsul Endoskopi juga ada, ini diminum lalu akan ada semacam pemancar agar kita bisa melihat kondisi di dalam usus seperti apa.

Lalu ada tes lain yang bisa kita gunakan, mulai dari sederhana saja mungkin USG Abdoment (USG perut).

USG sendiri mungkin terbatas untuk melihat kondisi yang detil, namun gangguan yang sederhana atau berat juga bisa dilihat dari USG.

Ilustrasi dokter sedang melakukan pemeriksaan (Pexels.com)

Misalnya terdapat suatu massa di daerah usus besar bagian bawah yang hampir besar.

Lalu ada juga pemeriksan seperti rontgen di daerah usus, tetapi diberi zat pewarna.

Baca juga: Beragam Cara Deteksi Hernia pada Tubuh, Mulai dari Pemeriksaan Sederhana hingga Khusus

Sehingga kita bisa kemungkinan suatu gangguan di dalam saluran cerna. Seperti luka, tumor.

Sampai dengan CT scan perut juga.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)