TRIBUNHEALTH.COM - Permasalahan umum yang sering terjadi pada gigi tidak hanya gigi berlubang saja.
Munculnya karang gigi merupakan masalah utama yang menimbulkan masalah lain di dalam rongga mulut.
Sebelum menjadi karang gigi, tentu saja banyak plak-plak yang menempel pada permukaan gigi.
Adanya karang gigi seringkali tidak disadari oleh setiap individu.
Namun saat plak gigi mulai menumpuk dan terbentuk karang gigi barulah setiap individu menyadarinya.
Karang gigi atau istilah medisnya disebut dengan dental kalkulus adalah plak atau sisa makanan yang mengandung miksoorganisme/bakteri yang menempel pada gigi aslu atau gigi tiruan dalam jangka waktu lama dan mengalami pengerasan atau terkalsifikasi.
Baca juga: Jangan Gunakan Tusuk Gigi Asal-asalan Saja untuk Menghindari Peradangan Gusi
Permasalahan karang gigi pada seseorang bukanlah hal yang umum dialami, karena karang gigi merupakan salah satu penyebab terjadinya radang gusi dan penyakit pada jaringan penyangga gigi.
Ciri-ciri terbentuknya karang gigi ialah terbentuknya lempengan keras dan kasar berwarna kuning keputihan yang melibatkan beberapa gigi atau menyeluruh pada permukaan gigi.
Seseorang yang memiliki karang gigi, maka gusi menjadi bengkak, kemerahan, dan mudah berdarah apabila trekena stimulus seperti menggosok gigi.
Ketika karang gigi mulai menumpik bisa menimbulkan masalah tertentu, karang gigi yang terus dibiarkan di dalam mulut dapat menyebabkan iritasi, radang pada gusi, dan kerusakan pada jaringan penyanga gigi, serta dapat mengakibatkan gigi menjadi goyang dan lepas dengan sendirinya.
Baca juga: Kenali Kasus-kasus Gigi yang Relatif Ringan dan Bisa Diatasi dengan Penggunaan Invisalign
Adanya karang gigi bisa dipicu karena kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Faktor resiko pemicu menumpuknya karang gigi antaralain kebersihan mulut yang buruk, susunan gigi berjejal, mengunyah satu sisi.
Faktor resiko lain yang memicu karang gigi seperti PH saliva, kekentalan air liur, faktor psikologis (stress), kurang asupan air putih, dan banyak konsumsi gula.
Cara untuk mengatasi karang gigi ialah kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk membersihkan karang gigi atau scaling.
Karang gigi yang menumpuk dapat menyebabkan terjadinya bau mulut yang tidak sedap, penyakit gusi berdarah atau gingivitis.
Beberapa kejadian komplikasi akibat karang gigi anataralain terjadi pembengkakan gusi bernanah, gusi turun dan akarnya kelihatan, gigi menjadi renggang, gigi menjadi linu padahal tidak ada yang berlubang, penyakit pada jaringan penyangga gigi atau periodontitis dan gigi menjadi goyang.
Baca juga: 3 Gejala Kanker yang Kerap Luput dari Perhatian, Termasuk Berat Badan Turun Tanpa Penyebab Jelas
Penyakit pada jaringan penyangga gigi juga meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah karang giig yakni:
- Sikat gigi 2 kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam
- Mengganti sikat gigi 3-4 bulan sekali