TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan adalah hal yang didambakan dan ditunggu-tunggu bagi pasangan suami istri.
Kehamilan merupakan peristiwa terbentuk dan berkembangnya individu baru di dalam alat reproduksi wanita akibat pertemuan dua senyawa, sperma dan ovum.
Pada saat kehamilan banyak hal yang harus dijaga oleh sang ibu hamil, guna untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan pada janinnya.
Mulai dari menjaga asupan makanan yang dikonsumsi, menjaga asupan air putih, hingga mengurangi aktivitas berat sehari-hari.
Karena ibu hamil harus menjaga asupan makanan dan minuman, lantas apakah seorang ibu hamil diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa?
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Kondang Usodo, Sp.OG memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca juga: Berapa Kali Proses Persalinan dengan Metode ERACS Boleh Dilakukan? Begini Penjelasan dr. Kondang
Menurut penuturan dr. Kondang Usodo, Sp.OG, puasa bagi ibu hamil memiliki perbedaan tiap trimesternya.
Trimester I
Pada kehamilan trimester pertama atau kehamilan hingga 16 minggu kebutuhan yang harus dijaga adalah vitamin dan aliran darah.
Apabila seorang ibu hamil pada trimester pertama tidak mengalami mual dan muntah boleh melakukan puasa.
Selain itu, kuncinya untuk dapat menjalankan puasa pada trimester pertama adalah warna urine harus jernih.
Pasalnya semua darah dicuci di dalam ginjal, jika warna urine sudah keruh maka darah yang dicuci dalam ginjal juga akan keruh.
dr. Kondang menjelaskan, darah tersebut nantinya akan masuk ke bayi, ketika darah keruh maka tidak akan bagus untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi.
Apabila bayi mendapatkan makanan dari darah kurang bagus, maka hasil dari bayinya juga tidak bagus.
"Itu peringatan pertama ya, yang harus dijaga adalah warna urinenya bukan makannya," jelas dr. Kondang.
"Kalau warna urinenya jernih berarti sudah aman, indikator yang selalu saya tanyakan kepada ibu hamil yang kontrol adalah warna urine."
"Jika urine berwarna keruh maka harus diperbanyak minum air putih, jika tidak bisa makan bisa dikonsumsi sedikit demi sedikit makanannya."
Baca juga: dr. Kondang Usodo Paparkan Sejumlah Syarat Bagi Ibu Hamil yang Hendak Melakukan Persalinan Normal
"Konsumsi makanan yang jernih seperti sayur, sereal, bubur, atau makanan lainnya yang mudah dicerna oleh tubuh."
"Tapi tidak boleh berlebihan karena kebutuhan pertumbuhan bisa di dapat dari tubuh ibunya dan juga dari vitamin yang diperoleh."
"Yang paling penting adalah warna urinenya jernih," lanjut dr. Kondang.