Pendaki yang Memiliki Riwayat Penyakit Paru Perlu Berkonsultasi dengan Dokter sebelum Mendaki

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi pendaki

TRIBUNHEALTH.COM - Kegiatan mendaki gunung merupakan kegiatan yang membutuhkan fisik yang benar-benar sehat.

Seseorang yang memiliki penyakit paru seperti asma yang dipicu oleh udara dingin, sangat disarankan untuk menghindari kegiatan naik gunung.

Dikarenakan diatas gunung suhu dingin dan oksigen berkurang.

Penderita asma yang mendaki gunung ditakutkan terpicu dan terjadi serangan asma.

Akan lebih berbahaya jika obat-obatan asma yang dibawa kurang lengkap.

Tetapi apabila penyakit paru yang dialami adalah pernah mengalami infeksi TBC ringan dan sudah sembuh maka tidak menjadi masalah melakukan kegiatan mendaki gunung.

ilustrasi pendaki (intisari.grid.id)

Baca juga: Meski Berlangsung Sebentar, Stroke Ringan Tetap Memerlukan Tindakan Medis, Simak Gejala Berikut Ini

dr. Eka ginanjar mengatakan bahwa terdapat beberapa penyakit yang memang tidak boleh melakukan aktivitas di atas gunung.

Suasana diatas gunung tersebut tidak begitu baik untuk orang yang pernah ataupun mengalami penyakit paru.

Suasana tersebut tidak baik dikarenakan:

- Suhu dingin

- Oksigen tipis

- Terlalu lelah karena mendaki gunung

dr. Eka ginanjar menyampaikan bahwa tiga hal tersebut dapat menyebabkan penyakit paru tertentu mengalami kekambuhan.

Baca juga: Durasi Menggunakan Headset yang Dianjurkan Guna Cegah Gangguan Pendengaran, Berikut Kata Dokter

Penyakit paru yang paling rawan mengalami kekambuhan adalah asma.

Tak hanya itu saja, pertolongan diatas gunung termasuk sangat susah sehingga penderita asma sangat tidak disarankan untuk melakukan kegiatan naik gunung.

Jika ingin melakukan kegiatan naik gunung, penderita asma disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter yang mengetahui penyakit tersebut secara detail atau dokter yang menangani.

Ketika mendaki gunung terdapat hal yang harus diperhatikan, yaitu jalan yang menanjak.

Saat menanjak, maka tubuh memerlukan kemampuan fisik untuk bisa melakukan aktivitas tersebut.

Aktivitas fisik yang berat saat menanjak tidak hanya diperlukan penderita paru, tetapi penderita jantung juga memerlukan aktivitas fisik yang berat.

Baca juga: Facial Tools Berfungsi Memperlancar Aliran Darah, Bukan Membentuk Wajah V-Shape

dr. Eka ginanjar menyampaikan bawha seseorang yang masih berusia muda, kemungkinan fisiknya masih kuat.

Halaman
12