Ada Beberapa Jenis Aritmia yang Tak Bisa Diatasi dengan Obat, Harus Ada Perangkat di Dalam Tubuh

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi penyakit aritmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI menuturkan jika ada tipe aritmia yang tak bisa diatasi dengan pemberian obat

Gaya hidup yang tidak sehat harus segera diperbaiki, meskipun hal ini tidak berkaitan dengan semua jenis aritmia.

"Untuk aritmia yang lambat-lambat tadi, saya lebih menyarankan kepada masyarakat jangan tunggu muncul gejala yang fatal," imbuh dr. Yamin.

"Jadi kalau Anda sudah mulai timbul keluhan kliyengan, lemas, kalau aktivitas gampang capek atau ada berdebar-debar yang disertai kliyengan tapi tidak jelas sebabnya. Pastikan itu bukan aritmia yang mengancam jiwa," tambahnya.

"Jadi deteksi dini, kalau kita bisa lakukan sejak dini maka penanganan yang tepat, disaat yang tepat maka akan mengurangi risiko kefatalan dan efektivitas terapi," lanjut dokter.

Dokter menyarankan untuk mewaspadai gejala-gejala aritmia.

Terkadang kita perlu memastikan apakah itu jenis aritmia yang berbahaya, biasa saja, mengancam jiwa atau tidak.

Baca juga: dr. Satya Perdana Benarkan Jika Keriput Tak Bisa Dihindari, Akan Tetapi Bisa Ditunda

Ilustrasi aritmia, simak pesan dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA agar terhindar dari aritmia (Pixabay)

Baca juga: Dokter Gigi Memerlukan Pemeriksaan Lengkap Sebelum Dilakukan Tindakan Perawatan Saluran Akar

Pesan dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA

dr. Daniel menambahkan jika deteksi dini aritmia sangatlah penting agar terdapat penatalaksanaan yang baik dan agar tidak terjadi gangguan aritmia yang berbahaya.

dr. Daniel juga lebih menekankan kepada gaya hidup, pasalnya ada suatu gangguan jantung yang disebut atrial fibrilasi dengan irama yang tidak teratur sangat banyak dipengaruhi oleh kualitas atau gaya hidup seseorang.

"Kebiasaan merokok, tidak pernah olahraga, tekanan darah tinggi, ada diabetes, kegemukan, kurang aktivitas, dan semua itu sebetulnya bisa diatasi dengan bisa melakukan gaya hidup yang baik," tuturnya.

Selain itu juga perlunya melakukan medical check up apabila sudah mencapai usia diatas 35 tahun untuk mendeteksi adanya faktor-faktor risiko yang bisa menimbulkan gangguan aritmia atau irama jantung yang tidak dikehendaki.

Baca juga: drg. Anastasia Beberkan Kondisi Gigi yang Memerlukan Ekstraksi Maupun Perawatan Saluran Akar

Penjelasan Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dan Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 26 Maret 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.