Adib Setiawan S.Psi: Delusi Bisa Sembuh Tentunya dengan Membangunkan Kesadaran yang Benar.

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi konsultasi ke psikolog

TRIBUNHEALTH.COM - Tanpa disadari, seseorang yang memiliki fisik sehat terkadang tidak menggambarkan bahwa kondisi mentalnya juga sehat.

Sebenarnya tidak banyak individu memiliki mental yang katakan benar-benar sehat.

Gangguan pada mental yang dialami seseorang tidak hanya halusinasi saja, tetapi gangguan mental seperti delusi juga dikatakan gangguan mental serius.

Perlu dipahami bahwa baik halusinasi ataupun delusi dapat terjadi ketika otak memproses suatu hal yang sebenarnya tidak terjadi.

Delusi merupakan keyakinan yang dipegang secara kuat namun tidak akurat, dimana keyakinan tersebut tanpa bukti.

Seseorang mengalami delusi misalnya seseorang merasa diikuti oleh orang lain, merasa menjadi target dicelakai, atau merasa menjadi target di santet oleh orang lain.

ilustrasi konsultasi ke psikolog (grid.id)

Baca juga: Klinik Dentamedica Care Center Sukses Launching Program Denta Kids

Masih banyak masyarakat mengganggap bahwa delusi dan halusinasi adalah kejadian yang sama, ternyata kedua hal tersebut berdeba.

Halusinasi adalah indra melihat namun yang dilihat bukan yang seharusnya dilihat.

Sedangkan delusi lebih ke keyakinan yang salah.

Apakah seseorang yang mengalami delusi bisa sembuh?

Berikut adalah penjelasan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. (Psikolog di www.praktekpsikolog.com). Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.

Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.

Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.

Ia bertugas di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia Cabang Tangsel.

Baca juga: Setelah Melahirkan Secara Caesar, Bolehkah Melakukan Slimming Treatment? Begini Ulasan dr. Connie

Saat ini juga menjadi Koordinator untuk cabang Bintaro-Jaksel, Rawamangun-Jaktim, Pondok Aren-Tangsel, Cileungsi-Perbatasan Bogor Bekasi, Semarang, Makassar dan Surabaya.

Sebelum berpraktek di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, ia sempat praktek di Yayasan Cinta Harapan Indonesia selama kurang lebih 3 tahun.

Riwayat Pendidikan Adib Setiawan:

- S1 Psikolog UIN Jakarta 2001-2005

- S2 Profesi Psikolog Universitas Tarumanegara Jakarta 2007-2009

Pengabdian Masyarakat:

Halaman
12