TRIBUNHEALTH.COM - Gigi berlubang merupakan salah satu gejala kerusakan gigi.
Lubang berkembang ketika bakteri dalam mulut menghasilkan asam yang mengikis permukaan email gigi yang keras.
Seiring waktu, gigi berlubang dapat meluas lebih jauh ke lapisan gigi yang lebih lembut hingga menyebabkan rasa sakit.
Tanpa perawatan, gigi berlubang dapat menyebabkan rasa sakit, infeksi, dan kehilangan gigi.
Berikut ini informasi lengkap mengenai gigi berlubang, dilansir TribunHealth.com dari WebMD, Senin (28/3/2022).
Tanda dan gejala gigi berlubang
Baca juga: Gigi Berlubang yang Sering Berdarah Tergolong Aman Jika Dicabut Mandiri? Simak Tanggapan Dokter
Baca juga: drg. Citra Jelaskan Cara Mengatasi Gigi Berlubang yang Terus Menerus Mengeluarkan Darah
Tanda dan gejala kerusakan gigi tergantung pada beberapa faktor, termasuk lokasi dan luasnya lubang, serta jumlah gigi yang terkena.
Rongga permukaan yang kecil mungkin tidak menyebabkan tanda atau gejala apa pun.
Namun, saat rongga berkembang, seseorang mungkin mengalami hal berikut:
- bintik-bintik putih pada permukaan gigi, menunjukkan kerusakan gigi dini
- bintik-bintik coklat atau hitam pada permukaan gigi, menunjukkan kerusakan gigi yang berkembang
- lubang atau penyok yang terlihat pada email gigi
- sensitivitas atau sakit gigi di area gigi berlubang
- sakit gigi umum atau sakit rahang
- rasa sakit saat makan atau minum, terutama dengan makanan yang panas, dingin, atau manis
- rasa sakit saat menggigit atau mengunyah makanan.
Seorang dokter gigi akan mencari tanda-tanda kerusakan gigi selama pemeriksaan mulut dan mungkin merekomendasikan rontgen gigi untuk membantu mencari rongga di antara gigi atau di belakang tambalan.
Penyebab
Gigi individu terdiri dari lapisan berikut:
- Enamel: lapisan terluar dari gigi, terdiri dari mineral yang membentuk permukaan pelindung yang keras, halus.
- Dentin: lapisan tengah gigi, terdiri dari tubulus kecil yang membuat struktur utama gigi.
- Pulpa: lapisan terdalam dari gigi yang berisi saraf.
Plak adalah lapisan lengket bakteri yang terus-menerus terbentuk di permukaan gigi.
Mengkonsumsi makanan atau minuman manis menyebabkan bakteri memproduksi asam yang pada akhirnya akan menyerang dan melarutkan email gigi.
Karena plak sangat lengket, asam bisa bertahan lama di gigi.
Hal ini dapat menyebabkan enamel rusak atau “demineralisasi”, yang mengakibatkan adanya lubang atau rongga.
Menyikat gigi dan flossing secara teratur membantu menghilangkan plak berbahaya, sementara air liur dapat membantu menetralkan dan menghilangkan asam.
Bersama-sama, proses ini membantu gigi meremineralisasi dan memperbaiki email gigi yang rusak sebelum rongga terbentuk.
Faktor risiko
Baca juga: Gigi Berlubang yang Sering Berdarah Tergolong Aman Jika Dicabut Mandiri? Simak Tanggapan Dokter
Baca juga: drg. Citra : Pencabutan Gigi Berlubang Tergantung dari Kondisi Pasien
Siapapun yang memiliki gigi berisiko mengalami kerusakan gigi dan gigi berlubang.