dr. Mustopa Sp.PD : Gejala yang Timbul Akibat Penyakit Liver Tergantung dari Penyebabnya

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit liver

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak gangguan-gangguan yang bisa terjadi pada organ liver tetapi yang paling sering terjadi adalah infeksi seperti hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C bahkan hepatitis E.

Selain itu gangguan pada liver juga bisa dikarenakan adanya perlemakan pada liver atau fatty liver.

Bahkan bisa juga karena infeksi bakteri yang menyebabkan abses pada liver.

Orang-orang yang beresiko terinfeksi atau terjangkit penyakit liver harus diketahui terlebih dahulu penyebabnya.

dr. Mustopa mengatakan bahwa di Indonesia penyebab penyakit liver adalah hepatitis A, B atau C.

Orang yang beresiko memang dengan cara penularan, pada hepatitis A penularannya bisa melalui makanan.

ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit liver (grid.id)

Baca juga: Apakah Dosis Bahan Aktif dalam Kandungan Skincare Perlu Diperharikan? Simak Ulasan Dokter

Apabila infeksi virus hepatitis B ataupun hepatitis C penularan bisa melalui arah, baik menggunakan jarum suntik secara bersamaan atau bebas, penularan melalui cairan tubuh misalnya cairan sperma ataupun cairan vagina perempuan beresiko terjainya penularan.

dr. Mustopa mengatakan bahwa orang-orang yang beresiko ini biasanya sering berganti-ganti pasangan, dan penggunaan jarum suntik pasangan cenderung terjadi hepatitis B ataupun hepatitis C.

Jika hepatitis dikarenakan lemak liver atau hepar, masalah tersebut biasanya dipicu oleh konsumsi alkohol bahkan makanan yang berminyak dan berlemak.

Kondisi obesitas pada seseorang juga dapat memicu terjadinya liver.

Namun perlu diketahui terlebih dahulu kondisi obesitas tersebut apakah melenihi BMI.

Baca juga: Selain Memengaruhi Warna Kulit, Vitiligo Juga Memengaruhi Warna Rambut Termasuk Alis dan Bulu Mata

Selain itu perlu diketahui kondisi metabolisme tubuh pasien, apakah memiliki penyakit metabolik ataupun diabetes, hipertensi, dan kolesterol yang tinggi.

Masalah tersebut bisa berpengaruh terhadap kondisi liver jika memiliki kadar kolesterol ataupun LDL yang tinggi, sehingga terjadi fatty liver atau perlemakan pada liver.

Seseorang yang tidak obesitas pun bisa beresiko mengalami penyakit liver.

Gejala yang timbul akibat oenyakit liver tergantung dari penyebabnya.

Apabila liver disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A terjadi akut, maka langsung muncul gejala.

Pada penyakit liver atau hepatitis gejala yang sering ditemui adalah mata terlihat kuning, warna urine yang kuning seperti teh.

Baca juga: Selain Jadi Rewel dan Suka Menggigit, Berikut Ini Tanda Tumbuhnya Gigi Bayi

Selain itu gejala-gejala yang terjadi pada perut ialah rasa nyeri pada perut bagian kanan atas, demam hingga terasa mual bahkan muntah, pas dingin, dan merasa tidak enak badan.

Tetapi apabila danya kecurigaan infeksi virus hepatitis B ataupun hepatitis C tidak akan muncul gejala.

Karena infeksi virus hepatiits B dan C bisa menjadi kronik atau menjadi lama, bahkan terkadang tidak muncul gejala tetapi infeksi virus didalam tubuh sedang terjadi dan perkembangan virus semakin banyak.

Halaman
12