dr. Citra Anggraeny, M.Biomed (AAM) Sarankan untuk Menghindari Masker Berbahan Poliester dan Nilon

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi penggunaan masker berbahan poliester, menurut dr. Citra Anggraeny, M.Biomed (AAM) bisa memicu terjadinya jerawat

TRIBUNHEALTH.COM - Selama pandemi Covid-19 melanda, banyak sekali orang yang mengalami kondisi wajah berjerawat.

Bahkan yang tadinya berwajah mulus pun turut berjerawat selama pandemi.

Pasalnya kulit berjerawat dipicu oleh empat faktor seperti:

- Peningkatan sebum

- Gangguan keratinisasi folikel pilosebasea

- Kolonisasi mikroflora kulit

- Proses inflamasi

Baca juga: Tak Hanya Sariawan, Kanker Mulut juga Bisa Ditandai dengan Sulitnya Menggerakkan Rahang

ilustrasi jerawat yang seringkali muncul akibat penggunaan masker, dr. Citra Anggraeny, M.Biomed (AAM) terangkan penyebabnya (freepik.com)

Pada saat pandemi seperti saat ini, keempat penyebab jerawat tersebut mendapat sejumlah faktor pendukung.

Hal ini disampaikan oleh Aesthetic Doctor, dr. Citra Anggraeny, M.Biomed (AAM) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter Kecantikan edisi 15 Desember 2021.

Untuk mencegah terjadinya jerawat, dr. Citra sarankan untuk tidak menggunakan bahan masker sintesis seperti poliester dan nilon.

Baca juga: Perhatikan Kondisi Kesehatan Umum Sebelum Pasang Behel Gigi, Simak Penjelasan drg. Anastasia

Apabila menggunakan masker dengan bahan tersebut, usahakan untuk di cuci dengan rutin dengan detergen yang tidak mengandung alkohol maupun pewangi sehingga tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

Beberapa orang mengeluhkan mudah mengalami jerawat selama pandemi padahal dahulunya jarang sekali berjerawat.

Untuk mengatasinya, dr. Citra sarankan agar tidak enggan berbicara dan berkonsultasi dengan dokter.

Dengan begitu, dokter bisa memberi tahu tingkat keparahan jerawatnya itu sendiri.

ilustrasi wanita konsultasi dengan dokter kecantikan, dr. Citra Anggraeny, M.Biomed (AAM) sebut dengan konsultasi bisa mengetahui derajat keparahan jerawat (grid.id)

Hal ini lantaran terapi yang diberikan dokter akan berbeda berdasarkan tingkat keparahannya.

Apabila mengalami jerawat dengan tingkat ringan atau sedang, pemakaian skincare biasa digunakan untuk mengatasi jerawat.

Akan tetapi jika mengalami jerawat pada derajat yang berat, biasanya membutuhkan antibiotik khusus.

Jika tidak melakukan konsultasi dengan dokter, tentu tidak akan mengetahui derejat keparahan yang dialami.

Oleh sebab itu, Aesthetic Doctor, dr. Citra Anggraeny, M.Biomed (AAM) sangat menyarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.

Umumnya kandungan skincare yang bisa digunakan untuk meringankan kondisi jerawat adalah turunan vitamin A seperti retinoid, salicylic acid, AHA, dan BHA.

Baca juga: Cermati Aturan Konsumsi Makanan Manis saat Isolasi Mandiri menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik

ilustrasi skincare, dr. Citra Anggraeny, M.Biomed (AAM) ungkap kandungan skincare khusus jerawat (pixabay.com)
Halaman
12