Ilmuwan Temukan Implan yang Memungkinkan Orang Lumpuh Kembali Berjalan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi - Ilmuwan temukan implan yang bisa bantu kelumpuhan

TRIBUNHEALTH.COM - Otak dan tulang belakang merupakan dua organ penting karena memuat banyak saraf.

Kerusakan salah satunya bisa membuat gerakan terganggu atau bahkan lumpuh.

Pasalnya saraf memang memainkan peran penting, misalnya saja untuk aktivitas berjalan.

Otak mengirimkan sinyal ke kaki melalui saraf di sumsum tulang belakang ketika manusia memutuskan untuk berjalan, dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Jumat (4/3/2022).

Ketika tulang belakang rusak, sinyal seringkali terlalu lemah untuk membuat gerakan.

Namun sebuah implan baru telah ditemukan, yang meningkatkan sinyal tersebut, memungkinkan orang tersebut untuk bergerak kembali.

Temuan ini termuat dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, yang juga mendokumentasikan bagaimana teknologi membantu pria dengan kelumpuhan tetap bisa menjadi seorang ayah.

Baca juga: Cara Cegah dan Atasi Kelainan Tulang Belakang pada Anak dengan Tepat, Simak Pesan Dokter Berikut

Baca juga: Pengobatan Masalah Tulang Belakang pada Setiap Orang Berbeda, Ini Penjelasan Dokter Rehab Medis

ilustrasi cedera tulang belakang (kompas.com)

Satu di antara partisipan penelitian adalah Michel Roccati.

Sebuah kecelakaan sepeda motor memutuskan tulang belakang Michel Roccati 5 tahun yang lalu.

Orang-orang seperti Roccati yang mengalami kecelakaan yang benar-benar memisahkan bagian tubuh mereka dari otak mereka sering diberi prognosis yang melibatkan hilangnya mobilitas permanen.

Dalam kasus Roccati, dia kehilangan semua gerakan dan perasaan di kakinya.

Namun Roccati sekarang bisa berjalan, terima kasih kepada para peneliti Swiss yang telah mengembangkan implan listrik yang dipasang oleh dokter melalui pembedahan ke tulang belakangnya tahun lalu.

Ini adalah pertama kalinya seseorang dengan tulang belakang yang benar-benar putus bisa berjalan lagi.

Potensi teknologi

Ilustrasi otak manusia (Pixabay)

BBC berbicara dengan Roccati di lab Swiss tempat implan dibuat.

“Saya berdiri, berjalan ke mana pun saya mau. Aku bisa berjalan di tangga. Ini hampir seperti kehidupan normal," kata pria Italia itu.

“Saya biasa bertinju, berlari, dan melakukan latihan kebugaran di gym. Tetapi setelah kecelakaan itu, saya tidak dapat melakukan hal-hal yang saya sukai, tetapi saya tidak membiarkan suasana hati saya turun."

"Saya tidak pernah menghentikan rehabilitasi saya. Saya ingin menyelesaikan masalah ini.”

Sembilan orang telah menerima implan sejauh ini.

Halaman
123