Sedangkan jika dibedakan berdasarkan alergen atau benda yang menyebabkan alergi, itu bisa berupa:
Baca juga: Pemberian ASI Eksklusif Bisa Bantu Anak Hindari Obesitas, Menurut Penelitian WHO
- Inhalat (sesuatu yang dihirup), misalnya: debu, tungau, serbuk sari tanaman.
- Ingasiant (sesuatu yang tertelan), misalnya: protein yang ada di dalam makanan tertentu.
Baca juga: Seorang Ibu Alergi terhadap Gen Anaknya Sendiri, Kulit Kemerahan dan Melepuh setelah Melahirkan
- Sesuatu yang kontak dengan kulit atau mukosa di dalam tubuh.
Tanda-tanda Alergi
Sejumlah tanda alergi yang bisa dikenali.
Antara lain:
- Sulit buang air besar (konstipasi)
- Diare
- Muntah
- BAB disertai darah
- Merah-merah di kulit atau eritema
- Pilek tapi bukan karena infeksi (Rinitis)
Baca juga: Ternyata Pilek Tak Sama dengan Flu, Bisa Dibedakan dari Gejala dan Tingkat Keparahannya
- Asma
- Batuk
- Hipersekresi
Menentukan Penyebab Alergi
Berdasarkan penuturan Roro, langkah utama dalam mengatasi alergi yang tidak diketahui penyebabnya adalah melakukan prinsip penghindaran sementara waktu.
Bisa dilakukan dengan menghindari hal-hal yang dicurigai menyebabkan alergi.
"Misalnya setelah makan telur, muncul merah-merah di sekitar mulut atau gatal. Kita curigai alergi terhadap protein di dalam telur itu."
Baca tanpa iklan