Namun sejatinya, penanganan kelainan tulang belakang itu harus berbasis etiologi.
Jadi nyeri yang ditimbulkan itu hanya gejala yang disebabkan karena bentuk.
Sehingga seyogyanya tata laksananya harus disesuaikan dengan penyebab.
Jadi kita tidak mengatasi keluhan atau ikutan, tetapi juga harus mengatasi etiologi atau penyebab.
Sama halnya ketika kita demam, mungkin kita minum paracetamol terus.
Baca juga: Paracetamol Disebut Punya Dampak Buruk untuk Janin, Ilmuwan Tekankan Masih Perlu Penelitian Lanjut
Tetapi kita harus cari tahu demamnya karena apa. Apakah karena virus atau infeksi bakteri, sehingga kita harus minum antibiotik.
Sama dengan keluhan back paint, kenapa nih back painnya. Apakah disebabkan oleh kelainan struktur anatomis, degeneratif, atau karena otot yang berlebihan bekerja akibat duduk lama.
Nah ini yang harus kita cari tahu, sehingga kadang beberapa orang berpikir dengan pijit saja atau minum obat di apotek saja cukup.
Akhirnya setelah berat gejalanya, baru datang ke dokter.
Baca juga: Berbagai Gangguan Kelainan Tulang Belakang pada Anak, Mulai dari Nyeri Hingga Kelumpuhan
Karena apa yang dilakukan selama ini tidak memberikan hasil yang cukup signifikan.
Sehingga harapannya memang ketika kita mengalami suatu keluhan misalnya nyeri, maka jangan pernah abaikan nyeri.
Karena nyeri itu sebenarnya adalah alarm buat tubuh kita. Ada sesuatu yang salah.
Baca juga: Gejala Kanker Tulang Bisa Mirip Radang Sendi, Termasuk Nyeri pada Lengan dan Kaki pada Malam Hari
Kadang orang menganggapnya hanya kecapean saja, tapi nyeri yang patologis adalah ketika kita sudah cukup istirahat dan masih merasakan nyeri.
Itu ada sesuatu yang salah dan kita harus melakukan identifikasi.
Jangan pernah abaikan gejala yang muncul dari tubuh kita.
Baca juga: Kenali Macam-macam Bentuk Kelainan Tulang Belakang dari dr. Nilla Mayasari M.Kes., Sp.KFR-K
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)
Baca tanpa iklan