Dalam dua penelitian terhadap veteran, peneliti menemukan hubungan kuat antara sindrom mata kering, gangguan stres pasca-trauma, dan depresi.
Pengobatan
Beberapa solusi yang bisa dicoba, misalnya saja menggunakan obat tetes yang mengandung bahan kimia.
Namun pada beberapa orang langkah ini bisa menyebabkan iritasi mata.
Selain itu, obat tetes mata dosis tunggal biasanya hanya digunakan sekali pakai.
Dr. Udell mengatakan bahwa biasanya aman untuk digunakan hingga dua hari jika ingin mengurangi biaya dan pemborosan, selama ujungnya tidak disentuh dan ditutup setelah digunakan.
Selain itu, produksi air mata yang tidak mencukupi juga bisa disebabkan oleh obat-obatan.
Penyebab umum termasuk antihistamin, beta blocker, kontrasepsi oral, diuretik, dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson, gangguan kecemasan, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan irama jantung yang tidak normal.
Sementara satu penyebab lain yang sibuk dengan mata kering adalah penggunaan layar.
Karena mata menjadi lebih sering berkedip saat beraktivitas di depan layar, sehingga lubrikasi kurang memadai.
Untuk penanganan pasti, disarankan dengan dokter.
Apa lagi jika telah mencoba dengan cara penanganan sederhana atau pun obat yang dijual bebas, namun gagal.
Dokter spesialis mata akan membantu memeriksa mata dan memberikan tindakan yang lebih tepat.
Dengan demikian mata kering tak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)