TRIBUNHEALTH.COM - Stunting merupakan kondisi malnutrisi yang bisa dialami oleh anak-anak.
Keadaan ini ditandai dengan ketidakseimbangan zat gizi yang masuk dengan jumlah gizi yang dibutuhkan.
Penyebutan stunting secara singkat dinamakan dengan gizi kurang atau gizi buruk.
Baca juga: Aturan Penggunaan Suplemen Pemutih Kulit yang Tepat menurut Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz
Ahli gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz menyebut, bahwa kondisi Stunting bisa disebabkan akibat ibu hamil yang mengalami kurang gizi.
Sehingga dalam mendeteksi bayi yang lahir dengan kondisi stunting, bisa dideteksi sejak dalam kandungan.
"Stunting bisa dideteksi sejak dalam kandungan, dan memang harus diperhatikan sejak dalam kandungan," ucap Radyan.
Bahkan kondisi stunting seharusnya tidak hanya diperhatikan oleh ibu hamil saja.
Baca juga: Segudang Manfaat Prenatal Yoga, Membantu Ibu Hamil Siap Secara Fisik dan Mental Saat Persalinan
Kondisi ini juga perlu menjadi perhatian bagian para pasangan yang akan menikah.
Para pasangan yang akan menikah dianjurkan untuk memperhatikan status gizi dan status kesehatan lainnya.
Baca juga: Stroberi Termasuk Buah yang Punya Banyak Serat, Cocok untuk Orang yang Turunkan Berat Badan
"Karena nanti pada masa kehamilan, metabolisme, kebutuhan, dan perubahan pasti meningkat."
"Bila tidak siap, maka akan mengalami gizi kurang dan malnutrisi lainnya, yang bisa berdampak pada anak," terangnya.
Pemeriksaan Gizi
Dalam melakukan pemeriksaan pada ibu yang mengandung, perlu membutuhkan berbagai profesi tenaga kesehatan.
Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin, dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan.
Sementara terkait dengan makanan yang akan dikonsumsi yang bisa menunjang pertumbuhan pada janin, perlu mendapatkan rekomendasi dari seorang ahli gizi.
"Dokter kandungan biasanya akan merujuk ahli gizi untuk konseling terkait makanan yang akan dikonsumsi," sambung Radyan.
Baca juga: Beragam Penyebab Gigi Anak Tumbuh Berwarna Coklat, Dokter Ingatkan Nutrisi pada Saat Kehamilan
Pemeriksaan pada ibu hamil biasanya dilakukan setiap trimester.
Pada setiap trimester tersebut, telah terdapat ukuran standart pertambahan berat badan yang harus dicapai.
Baca juga: Apakah Hasil Pemeriksaan Pap Smear Selalu Akurat? Begini Tanggapan dr. Yuniar Sp.OG
Bila berat badan tidak kunjung bertambah, maka harus peka dan curiga.
"Jadi ibu hamil harus sering memeriksakan kesehatannya, jangan abaikan apapun kondisinya," pesan Radyan.