TRIBUNHEALTH.COM - Meningitis merupakan peradangan yang terjadi pada meningen.
Meningen yakni lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang.
Meningitis juga disebut dengan peradangan selaput otak.
Penyebab dari meningitis dikarenakan infeksi virus, jamur, bakteri.
Selain itu, kondisi lemahnya imun dapat memicu munculnya penyakit meningitis.
Apabila meningitis disebabkan oleh periode waktu, maka ada meningitis akut, meningitis sub-akut, dan meningitis kronis.
Meningitis akut terjadi secara mendadak, dan konsepnya berkisar 7 hari sampai 2 minggu.
Baca juga: dr. Rani Himayani Jelaskan Perbedaan Mata Minus, Mata plus dan Silinder
Pada meningitis akut, terjadi selama 2 minggu hingga 1 bulan.
Meningitis yang lebih dari 1 bulan atau jangka waktu yang panjang perjalanan penyakitnya disebut dengan meningitis kronis.
Gejala dari meningitis ada yang ringan sampai dengan berat tergantung dengan jenis kuman, imunitas pasien, dan percepatan dari pengobatan.
Percepatan pengobatan sangat mempengaruhi klinis pasien ke depan.
Pada awalnya ada trias meningitis atau tanda gejala utama meningitis:
- Sakit kepala
- Demam
Baca juga: Benarkah Shampoo atau Conditioner Bisa Sebabkan Jerawat? Begini Tanggapan dr. Veronica Lia
Badan panas menjadi salah satu kriteria terjadinya infeksi
- Kaku kuduk atau tengkuk kepala
Jika kepala pasien diperiksa, saat posisi tidur dan dilakukan pengangkatan kuduk akan ada tahanan yang dinamakan kaku kuduk.
Disitulah indikator dokter menangkap adanya iritasi pada daerah mening yang meradang.
Selain sakit kepala, demam dan kaku kuduk, tiga tanda wajib pada meningitis yang perlu diketahui yakni diikuti dengan kelemahan gangguan saraf.
Gangguan saraf yang dimaksud adalah tubuh lumpuh sebagian dan bibir miring, kelopak mata menutup, bicara cadel kejang, dan penurunan kesadaran hingga koma.
Baca juga: Seringkali Dianggap Sama, Simak Perbedaan Rosacea dengan Jerawat yang Disampaikan Dokter