TRIBUNHEALTH.COM - Demensia merupakan kondisi yang bisa berpengaruh signifikan terhadap kehidupan sehari-hari seseorang.
Terlebih lagi, demensia juga tergolong sulit untuk disembuhkan.
Namun, kabar baiknya kondisi ini bisa diminimalisir.
Pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis pada tahun 2019 merekomendasikan intervensi untuk mengurangi risiko penurunan kognitif.
Dengan demikian, kehidupan sehari-hari di masa tua tidak akan mendapatkan gangguan yang berarti.
Baca juga: Orang Tua yang Aktif secara Fisik Bisa Hindari Risiko Terkena Demensia
Baca juga: Gejala Utama Demensia dan Bedanya dengan Penurunan Fungsi Otak Terkait Usia
Pedoman itu penting, mengingat badan kesehatan tersebut memperikirakan kasus demensia akan meningkat tiga kali lipat selama 30 tahun ke depan.
Diberitakan TribunHealth.com dari DW, rekomendasi utama WHO antara lain sebagai berikut.
- Olahraga rutin
- Menghindari rokok
- Menghindari mengonsumsi alkohol
- Mengendalikan berat badan
- Menjaga tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah.
Meski tidak ada pengobatan untuk demensia, langkah tersebut diyakini bisa memperlambat timbulnya demensia.
Baca juga: Penelitian Ungkap Rutin Minum Teh dan Kopi Bisa Turunkan Risiko Stroke dan Demensia
Baca juga: 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer, Simak Ulasan Direktur Alzheimer Indonesia
"Meskipun tidak ada pengobatan kuratif untuk demensia, manajemen proaktif dari faktor risiko yang dapat dimodifikasi dapat menunda atau memperlambat timbulnya atau perkembangan penyakit," tulis Asisten Direktur Jenderal WHO Ren Minghui dalam laporan tersebut
Dalam laporan itu disebutkan, penggunaan suplemen dan vitamin tak membantu.
Justru bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Demensia sendiri merupakan masalah degeneratif yang mempengaruhi memori, pemikiran, bahasa dan penilaian, hasil dari berbagai penyakit dan cedera yang mempengaruhi otak.
Faktor usia menjadi faktor terkuat yang menyebabkan penyakit ini.
Saat ini demensia diidap sekitar 50 juta orang di seluruh dunia dengan 10 juta kasus baru setiap tahun.
Dalam laporan itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyoroti demensia sebagai satu di antara prioritas kesehatan global.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)