Waspada, Meningitis Tak Hanya Terjadi pada Orang Dewasa, Anak-anak Juga Beresiko Mengalaminya

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi anak yang mengalami penyakit meningitis

TRIBUNHEALTH.COM - Meningitis tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, tetapi bisa dialami oleh anak-anak.

Itis merupakan peradangan yang disebabkan oleh infeksi pada meningen.

Meningen ialah selaput yang menyelimuti otak, bisa dikatakan sebagai selimut otak.

Otak memiliki pertahanan yang penting di dalam tubuh kita, artinya kuman tidak mudah masuk ke dalam otak.

dr. Roro menyampaikan bahwa seseorang yang mengalami meningitis berarti pertahanan sudah tidak aman.

Banyak kasus meningitis terjadi pada anak-anak karena kuman yang ganas, daya tahan tubuh anak belum sesempurna orang dewasa apalagi anak dengan usia yang masih balita.

ilustrasi anak yang mengalami penyakit meningitis (pixabay.com)

Baca juga: Keputihan pada Wanita Apakah Berbahaya? Begini Penjelasan dr. Rahmanilasari Sp.DV

Apabila meningitis terkena pada anak-anak, dampaknya sangat luar biasa mulai dari kematian apabila pasien sembuh masih mengalami gejala sisa.

Penyebab meningitis pada anak-anak dan orang dewasa terdapat perbedaan, misalnya pada bayi baru lahir biasanya terdapat kuman-kuman pada jalan lahir.

Pada anak yang berusia lebih besar lagi bisa disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, virus Influenza atau mungkin sedikit berbeda dengan orang dewasa.

dr. Roro menyampaikan bahwa penyebab meningitis pada anak dari segi usia sudah tentu berbeda.

Misalnya meningitis pada bayi baru lahir dan bayi yang sudah berusia di atas 1 tahun sudah berbeda, apalagi dibandingkan dengan orang dewasa.

Baca juga: dr. Azizah Sebut Kencing Nanah Keluar secara Spontan dan Terasa Nyeri

Gejala meningitis diklasifikasikan gejala umum dan gejala khusus.

Pada gejala umum yang perlu diperhatikan ialah:

- Demam tinggi

- Muntah

- Sakit kepala

- Penurunan kesadaran

Pada penurunan kesadaran ini derajatnya ialah anak terkadang lebih banyak tidur.

Sebagai orangtua perlu waspada apabila anak mengalami demam tinggi dan lebih banyak tidur, ditakutkan anak mengalami penurunan kesadaran.

- Kejang

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Keputihan dan Kencing Nanah? Begini Penjelasan dr. Azizah

Halaman
12