Berikut ini sejumlah risiko yang bisa terjadi pasca melakukan rekonstruksi rahang.
Antara lain:
1. Pembengkakan
Biasanya wajah pasien akan mengalami pembengkakan.
Untuk beberapa pasien yang belum bisa mentoleransi, akan merasa protes merasa wajahnya mirip seperti bola.
Namun tak perlu khawatir, efek samping ini akan berlangsung membaik selama kurang lebih 1 hingga 2 minggu.
"Jadi memang ada penatalaksanaanya," tambah Tajrin.
Baca juga: Mengapa Bleaching Bukan Tindakan yang Selesai Satu Kali Kedatangan? Berikut Alasan drg. Anastasia
2. Sensasi Bibir yang Berkurang
Pasca melakukan rekonstruksi rahang, pasien cenderung akan mengalami mati rasa pada area bibir.
Kondisi ini terjadi karena pengaruh dari luka atau beberapa saraf kecil yang terputus.
Hal ini juga akan berangsur membaik dalam kurun waktu beberapa minggu.
3. Pendarahan
Pendarahan yang terjadi pasca operasi rekonstruksi rahang adalah hal yang biasa alias tidak menunjukkan adanya suatu permasalahan.
Meski demikian, kondisi ini pun juga masih bisa diatasi oleh dokter yang menangani.
4. Cidera pada Gigi
Kategori efek samping yang paling berat terjadi pasca rekonstruksi rahang, ialah cidera pada gigi.
Oleh karena itu, dokter selalu berupaya selama tindakan rekonstruksi rahang tidak akan menciderai gigi geligi.
"Sehingga fungsi gigi geligi bisa kembali atau tidak terjadi cidera pada fungsinya," ucap Tajrin.
5. Tidak Boleh Makan Makanan Keras
Setelah melakukan tindakan rekonstruksi rahang, pasien dianjurkan untuk tidak mengonsumsi (mengunyah) makanan yang keras.
Pasien lebih dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bertekstur lunak.
Penjelasan drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (6/1/2022).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)