Mengatasi Rahang Bengkok melalui Rekonstruksi Rahang, Simak Penjelasan drg. A. Tajrin Sp.BM (K)

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi rahang bengkok-simak penjelasan drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K) dalam mengatasi rahang bengkok melalui rekonstruksi rahang.

2. Sensasi Bibir yang Berkurang

Pasca melakukan rekonstruksi rahang, pasien cenderung akan mengalami mati rasa pada area bibir.

Kondisi ini terjadi karena pengaruh dari luka atau beberapa saraf kecil yang terputus.

Ilustrasi sensasi bibir yang berkurang pasca rekonstruksi rahang (jatim.tribunnews.com)

Hal ini juga akan berangsur membaik dalam kurun waktu beberapa minggu.

Baca juga: Trauma Bisa Sebabkan Bau Mulut, Begini Penjelasannya dari Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti

3. Pendarahan

Pendarahan yang terjadi pasca operasi rekonstruksi rahang adalah hal yang biasa alias tidak menunjukkan adanya suatu permasalahan.

Meski demikian, kondisi ini pun juga masih bisa diatasi oleh dokter yang menangani.

4. Cidera pada Gigi

ilustrasi seseorang yang mengalami sakit gigi (kompas.com)

Kategori efek samping yang paling berat terjadi pasca rekonstruksi rahang, ialah cidera pada gigi.

Oleh karena itu, dokter selalu berupaya selama tindakan rekonstruksi rahang tidak akan menciderai gigi geligi.

"Sehingga fungsi gigi geligi bisa kembali atau tidak terjadi cidera pada fungsinya," ucap Tajrin.

5. Tidak Boleh Makan Makanan Keras

Setelah melakukan tindakan rekonstruksi rahang, pasien dianjurkan untuk tidak mengonsumsi (mengunyah) makanan yang keras.

Pasien lebih dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bertekstur lunak.

Baca juga: Pahami Penatalaksaan Kasus Bibir Sumbing menurut drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K)

Penjelasan drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (6/1/2022).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)