Cara Mengantisipasi Anak Alami Penyakit Jantung Bawaan menurut dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi jantung sehat-simak penjelasan dokter dalam mengantisipasi jantung bawaan pada anak

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, Syarif Rohimi menjelaskan cara yang bisa dilakukan orangtua dalam mengantisipasi penyakit jantung bawaan pada anak.

Penyakit jantung bawaan terjadi pada proses pembentukan jantung di dalam janin.

Penyebab penyakit jantung bawaan bisa diperoleh dari kelainan ibu atau kelainan pada bayi.

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Jantung Bawaan Tidak Biru (VSD) pada anak dari dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, kata Syarif, untuk mengantisipasi anak terkena penyakit ini, sebelum kehamilan ibu dianjurkan untuk memeriksa kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Untuk memastikan ada tidaknya infeksi. Terutama akibat infeksi Rubella.

Ilustrasu Rubella (Freepik.com)

Pasalnya, Rubella selau berkaitan dengan penyakit jantung bawaan.

Kemudian, juga penting memastikan diri bahwa terbebas dari penyakit Thalasemia.

Baca juga: dr. Olga Rasiyanti Siregar Jelaskan Derajat Keparahan Thalasemia Mayor, Minor, dan Intermediate

Adanya Thalasemia bisa menyebabkan timbunan pada jantung anak yang akan dilahirkan.

Lalu faktor risiko lain yang harus diperhatikan ialah:

- Terapi radiasi

- Minum-minuman alkhohol

ilustrasi rokok dan alkohol (freepik.com)

- dan merokok.

Berbagai faktor di atas bisa menyebabkan gangguan pada proses pembentukan organ jantung pada janin.

Diagnosis

Untuk mengetahui diagnosis, bisa dilakukan dalam 3 fase. Yaitu:

- Sejak dalam kandungan

Ilustrasi pemeriksaan pada ibu hamil (bogor.tribunnews.com)

- Sesudah bayi dilahirkan

- dan fase pertumbuhan anak (3 bulan sampai 5/8 tahun).

Baca juga: Hamil saat Obesitas Punya Bahaya, Studi Sebut Anak yang Terlahir Lebih Berisiko Terkena Kanker Usus

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, Syarif Rohimi ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (6/4/2021).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)