Tidak Berikan Kebebasan Memilih pada Anak Termasuk Toxic Parenting yang Sering Dilakukan Orangtua

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi orangtua yang melakukan toxic parenting pada anaknya

TRIBUNHEALTH.COM - Praktisi parenting, Halimah jelaskan mengenai pola asuh orangtua terhadap anaknya.

Pada pengasuhan seorang anak, banyak orangtua yang merasa bahwa orangtua yang paling tahu segalanya.

Semua yang diinginkan oleh orangtua dianggap yang terbaik untuk anaknya.

Padahal tidak semua yang diinginkan orangtua baik untuk anaknya, dan semua orangtua juga baru pertama kali menjadi orangtua.

Bahkan ketika mempunyai anak kedua, ketiga, orangtua tetap memiliki pengalaman pertama sebagai orangtua.

Terkadang orangtua juga harus berkonsultasi kepada ahlinya, karena orangtua bukan ahlinya dari semua bidang.

Hal ini disampaikan oleh Praktisi Parenting, Halim dalam tayangan YouTube Tribunnews program On Cam Everynight yang dilansir oleh TribunHealth.com.

Baca juga: Kenali Toxic Parenting dan Ciri-cirinya yang Diulas oleh Praktisi Parenting Halimah

Ilustrasi orangtua berbicara dengan anak (Pexels.com)

Halimah memberikan contoh, misalnya ketika anak berusia 2 tahun dan belum mulai aktif berbicara, tidak menyambut ketika orang lain memanggil namanya.

Orangtua sering kali menganggap hal tersebut adalah hal biasa, padahal ketika anak berusia 1 tahun dan belum merespon ketika dipanggil, maka harus segera dikonsultasikan dengan ahlinya.

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahu apakah ada yang salah dengan tumbuh kembang seorang anak atau tidak.

Orangtua yang toxic biasanya tidak akan sadar bahwa anaknya memiliki masalah, yang ia pikirkan hanyalah asal anak tersebut terlihat gemuk, cantik, dan terawat.

Halimah menegaskan bahwa tumbuh kembang anak bukannya tentang image orangtuanya, namun tentang anaknya itu sendiri.

Selain itu menurut Halimah, banyak orangtua yang membesarkan anaknya dengan rasa takut.

Kondisi ini membuat banyak orangtua yang menyuruh anaknya untuk melakukan hal-hal dan cita-cita yang diinginkan oleh orangtua.

Baca juga: Jenis Pola Asuh Apa yang Akan mempengaruhi Kepribadian Anak? Simak Jawaban Psikolog

ilustrasi orangtua yang melakukan toxic parenting pada anaknya (pixabay.com)

Misalnya orangtua menginginkan anaknya untuk menjadi seorang PNS karena hidupnya terjamin, tanpa mempertimbangkan keinginan dan cita-cita anaknya.

Ini adalah salah satu toxic parenting yang banyak dilakukan oleh para orangtua.

Tidak memberikan kebebasan pada anaknya untuk menentukan masa depannya, namun harus menuruti kata orangtuanya.

Halimah mengungkapkan bahwa pemikiran yang seperti itu adalah pemikiran yang ketinggalan zaman.

Karena menurutnya pada zaman ini, anak-anak muda pun bisa menghasilkan uang puluhan juta hanya dengan handphone saja.

"Jadi apabila orangtua sudah merasa yang paling tahu mengenai keinginan dan cita-cita anak yang ditentukan olehnya, itu adalah toxic parenting."

"Orangtua juga harus belajar sesuai dengan perkembangan zaman anaknya, sehingga orangtua dapat menyesuaikan dan jangan terbawa arus dengan arus zaman dulu," jelas Halimah.

Penjelasan ini disampaikan oleh Praktisi Parenting, Halim dalam tayangan YouTube Tribunnews program On Cam Everynight pada 09 Desember 2021.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)