TRIBUNHEALTH.COM - Prostatitis ialah suatu kondisi saat kelenjar prostat mengalami pembengkakan dan peradangan.
Letak kelenjar prostat di bawah kandung kemih dan memiliki fungsi sebagai penghasil cairan semen yang memberi nutrisi sperma.
Kelenjar prostat juga berperan sebagai media transportasi dari sperma.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen: Apabila Terjadi Perubahan Warna Gusi, Maka Perlu Tahu Etiologisnya
Kelenjar prostat bisa mengalami infeksi yang biasa dikenal dengan istilah prostatitis.
Di mana terjadi infeksi di daerah prostat yang dipengaruhi berbagai macam hal.
Dokter menuturkan jika bisa dipengaruhi oleh saluran kencing maupun hubungan seksual.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Urologi, dr. Johannes Aritonang yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.
Salah satu faktor risiko gangguan prostat dipengaruhi oleh genetik.
Baca juga: Begini Kondisi yang Tidak Diperbolehkan Melakukan Bleaching Gigi, Simak Ulasan drg. Nabilah Aulia
"Apabila dikeluarganya ada riwayat, ayah atau kakek riwayatnya terdiagnosa mengalami pembesaran prostat jinak atau ganas, itu biasanya memiliki risiko 2 sampai 2,5 kali lipat untuk menurunkan pada anaknya," ungkapnya.
Ketika ayah atau kakeknya mengalami kanker, maka dokter perlu melakukan screening.
Dimana melakukan screening sejak awal pada usia 40 tahun.
Dokter menuturkan jika ada 3 keluhan yang bisa terjadi, yaitu:
1. Keluhan storage atau penyimpanan di kandung kemih
2. Gejala obstruktif
Ketika melakukan pembuangan akan terganggu.
3. Gejala pasca buang air kecil
Biasanya pada gejala iritatif pasien akan sering buang air kecil.
Baca juga: Apa Itu Sex Addiction? Begini Ulasan dr. Clarin Hayes Mengenai Sex Addiction dan Cara Mengatasinya
Bahkan terkadang dalam sehari bisa buang air kecil hingga 10 kali.
Dokter menambahkan jika buang air kecil bisa dialami dalam waktu yang singkat.
Pasien juga bisa mengompol apabila tidak bisa menahan buang air kecil.
Baca tanpa iklan