TRIBUNHEALTH.COM - dr. Clarin Hayes sebut jika edukasi seksual bukan lagi hal yang tabu untuk dibicarakan.
Edukasi seksual justru sangatlah penting untuk diajarkan pada anak, agar anak mendapatkan informasi dari sumber yang tepat.
Pasalnya edukasi seksual tidak melulu mengenai seks bebas, namun banyak sekali cakupannya.
Pengajaran edukasi seksual pada anak dapat dimulai dari dasarnya terlebih dahulu, yaitu pengenalan organ reproduksi pada diri sendiri.
Orangtua dapat mengajarkan mengenai organ reproduksi, mulai dari fungsi, manfaat, cara merawat, dan hal apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan pada organ tersebut.
Pengajaran edukasi seksual juga sebaiknya diajarkan secara bertahap kepada anak, sesuai dengan usia anak.
Hal ini disampaikan oleh dr. Clarin Hayes dalam tayangan YouTube Tribunnews dalam program On Cam Everynight yang dilansir oleh TribunHealth.com.
Baca juga: dr. Clarin Hayes: Pengajaran Sex Education Perlu Dilakukan Sejak Dini & Disesuaikan dengan Usia Anak
dr. Clarin mengungkapkan, ketika anak sudah memasuki usia remaja, sudah mulai tertarik dengan lawan jenis, edukasi seksual yang diberikan akan lebih dalam lagi.
Anak bisa diajarkan mengenai hubungan seksual itu seperti apa, kapan boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Karena di Indonesia memiliki adat ketimuran, maka hubungan seksual boleh dilakukan setelah menikah.
Hal tersebut harus disampaikan orangtua kepada anaknya, sehingga anak lebih paham mengenai edukasi seksual lebih dalam lagi.
Orangtua juga bisa menjelaskan risiko yang terjadi ketika seseorang melakukan seks bebas.
dr. Clarin menjelaskan, bahwa pengajaran edukasi seksual pada laki-laki dan perempuan akan berbeda, karena laki-laki dan perempuan memiliki anatomi yang berbeda pula.
Selain itu ia juga memaparkan bahwa edukasi seksual sangat penting diajarkan di lingkungan sekolah.
Karena lingkungan sekolah merupakan sumber informasi dan pendidikan formal untuk anak yang paling banyak ditemukan setiap hari.
Namun karena efek pandemi, semuanya serba online dan anak lebih sering ketemu orangtua, sehingga orangtua yang harus berperan besar dalam memberikan edukasi seksual pada anak.
Pasalnya masih banyak anak-anak yang tidak memahami apa itu edukasi seksual, sehingga penting untuk diajarkan.
Baca juga: Dokter Binsar Martin Sinaga, FIAS Jelaskan Pentingnya Memberikan Edukasi Seksual pada Usia Remaja
dr. Clarin memberikan contoh, misalnya ada kasus anak SD membully teman hingga menyuruh teman tersebut lepas baju.
Hal ini sudah termasuk dalam kategori pelecehan seksual, namun karena minimnya edukasi seksual, anak tidak tahu jika hal tersebut adalah hal yang salah dan tidak boleh dilakukan.
Selain itu, dr. Clarin juga memaparkan jika pelecehan seksual juga bisa terjadi secara online, karena orangtua juga tidak bisa selalu memantau anaknya 24 jam dalam menggunakan gadget.